Berita

net

Nusantara

Minat Baca Rendah, Indonesia Sulit Maju

JUMAT, 29 APRIL 2016 | 06:00 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diimbau segera melahirkan sistem perbukuan yang diatur dalam undang-undang, untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan menyediakan buku berkualitas yang murah dan tersebar merata.
 
Menurut Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris, semua negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Prancis, dan Jerman mendominasi penerbitan buku dunia. Langkah ini kemudian disusul Rusia, Spanyol, Cina, dan India. Bahkan, di India, harga buku dari penerbit internasional dan ternama sekalipun sangat murah karena tidak ada pajak buat penerbitan buku yang membuat India menjelma jadi salah satu kekuatan dunia.

"Buku menjadikan mereka menguasai ilmu pengetahuan. Jepang menjadi penguasa teknologi dunia karena sejak dulu pemerintahnya punya program menerjemahkan berbagai buku dari dunia barat kemudian dijual dengan harga yang cukup murah. Saat ini RUU Sistem Perbukuan jadi prioritas pada 2016. Kita dorong bersama segera rampung tahun ini karena memang kehadirannya sangat mendesak," jelasnya kepada redaksi, Jumat (29/4).


Fahira mengatakan, selain soal anggaran, sistem belajar mengajar, kompetensi guru, infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi, dan rendahnya minat baca sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan Indonesia.
 
Merujuk survei Unesco pada 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih mau membaca buku secara serius. Pada Maret 2016 lalu, Most Literate Nations in the World, malah merilis pemeringkatan literasi internasional yang menempatkan Indonesia berada di urutan 60 dari total 61 negara.

"Di Indonesia, rendahnya minat baca karena masyarakat kesulitan dalam memperoleh dan memanfaatkan buku secara mudah dan tanpa diskriminasi. Ini karena sistem perbukuan di Indonesia belum berkembang secara memadai baik secara budaya, politik, ekonomi, maupun hukum. Kalau kondisi ini terus berlangsung, sulit bagi kita jadi negara maju," beber Fahira.

Dia menambahkan, predikat Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke empat di dunia dan juga jadi salah satu negara dengan wilayah terluas tidak diikuti dengan pertumbuhan dan penyebaran buku yang baik. Jumlah produksi buku nasional yang diterbitkan rata-rata per tahun hanya sekitar 6.000 judul.

"Sangat timpang, belum lagi kalau kita bicara distribusi buku yang kebanyakan masih beredar di Pulau Jawa. Makanya pemerintah dan parlemen harus fokus agar RUU ini segera disahkan," tegas Fahira. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya