Berita

ahok/net

Nusantara

Ahok Tuding Yusril Bela Kepentingan Pribadi

JUMAT, 29 APRIL 2016 | 01:50 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku bersyukur jika pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra tidak pernah menjadi pengacara pemerintah provinsi.

Hal itu dikatakan Ahok bukan tanpa Alasan. Dia menilai Yusril bukan pengacara yang mengandalkan pemahaman pada visi yang jelas atau biasa disebut idealis.

Ahok menceritakan kembali saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai gubernur dan dia menjadi wakilnya. Saat itu, Jokowi menemui beberapa pengacara lantaran Pemprov DKI kerap kalah dalam beberapa kasus.

"Waktu kita sering kalah, Pak Jokowi menemui banyak pengacara. Banyak yang menawarkan bantuan kepada kami. Akhirnya keputusan kami adalah kami tidak bisa memercayakan kepada sembarang pengacara," jelasnya di Gedung Balai Kota, Kamis (28/4).

Menurut Ahok, berbahaya bila ada pengacara yang tidak idealis. Pemeprov bisa saja dirugikan oleh pengacara itu.

"Bayangin kalau Pak Yusril bantu DKI jadi pengacara, tahu-tahunya dia dibayar Bantar Gebang, terus hantam kita sekarang," ucapnya.

Seperti diketahui, Yusril menjadi kuasa hukum pihak pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yakni  PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia. Kini, Pemprov DKI telah melayangkan Surat Peringatan Ketiga.

"Pak Yusril adalah pengacara Bantar Gebang yang membuat kami menahan SP3. Bisa bayangin kalau Pak Yusril kemarin sebagai pengacara di DKI, ketika DKI sedang berperkara dengan swasta dia ikut," beber Ahok.

Menurutnya, Yusril tidak melulu membela rakyat kecil. Contohnya saat membela pembangunan pabrik semen dan penambangan batu gamping PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) di Jawa Tengah.

"Dan mesti ingat loh yang semen di Jawa tengah juga, dia bela pengusaha bukan bela rakyat," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Bahkan, Ahok menyebut Yusril yang kini menjadi kuasa hukum warga Kampung Luar Batang hanya demi kepentingan kampanye jelang Pilkada DKI 2017. Apalagi, Yusril merupakan bakal calon gubernur dari Partai Gerindra.

"Bagaimana kita bisa putuskan bekerja sama dengan Pak Yusril? Untuk kepentingan kampanye dia bela Luar Batang sekarang," tutupnya. [wah] 

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya