Berita

Mahfudz Siddiq/net

Politik

KERETA CEPAT

Ketua Komisi I: Rini Soemarno Ngotot, Main Tabrak-tabrak Saja

KAMIS, 28 APRIL 2016 | 12:39 WIB | LAPORAN:

Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, terlalu memaksakan pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung melintasi Bandara Halim Perdanakusuma yang merupakan wilayah TNI Angkatan Udara.

Hal itu dikatakan Mahfudz masih terkait insiden penangkapan oleh Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Halim Perdanakusuma terhadap 5 Warga Negara China dan 2 warga Indonesia karena melakukan aktivitas ilegal di wilayah Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma terkait proyek kereta cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung.

Mereka yang ditangkap TNI AU di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, seluruhnya merupakan karyawan PT. Geo Central Mining (GCM) yaitu mitra dari BUMN PT Wijaya Karya (Wika). Diakui pihak Wika, pekerjaan itu ilegal dan tanpa berkoordinasi lebih dulu dengan pihaknya.


"Yang memang tetap ngotot ini kan Rini Soemarno," tuding Mahfudz ketika ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4).

Dia mengingatkan Lanud Halim merupakan fasilitas militer dan pihak TNI AU pun sudah menyiapkan lahan alternatif untuk pengerjaan proyek itu.

"Saya enggak mengerti apakah sekarang main tabrak-tabrak saja. Kereta cepat berkaitan dengan public service, kepentingan publik, sementara Halim kan komplek militer. Dua hal ini menurut saya tidak masuk akal untuk dipaksakan," sesalnya.

Proyek pembanguan Kereta Cepat Bandung Jakarta atau Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memang direncanakan akan melewati tanah Lanud Halim Perdanakusuma. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan tentang penggunaannya sehingga pihak pengembang tidak memiliki hak untuk melakukan aktivitas sehubungan proyek tersebut. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya