Berita

sahat/net

Hukum

DPR Curiga Korban Lapas Banceuy Disiksa Oknum Petugas

RABU, 27 APRIL 2016 | 02:10 WIB | LAPORAN:

Komisi III DPR RI menduga kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Kelas II A Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat karena adanya upaya membungkam salah satu tahanan bernama Undang Kosim.

Anggota Komisi III Sahat Silaban mengakui bahwa kesimpangsiuran informasi tentang meninggalnya satu tahanan di Lapas Banceuy menimbulkan banyak pertanyaan.

"Bayangan saya, korban ini bukan ingin mengamuk ke petugas lapas karena sesuatu hal, tapi ada kemungkinan pihak lapas takut akan terbongkar kerahasiaannya setelah korban keluar lapas," ujarnya di Gedung DPR, Selasa (26/4).


Sahat menduga, petugas lapas takut jika Undang Kosim akan mengungkap kebobrokan lapas saat sudah menghirup udara bebas nanti. Dengan asumsi, korban akan membongkar ulah petugas lapas yang banyak diketahuinya.

"Kemungkinan disiksa, kemudian pura-pura dibikin gantung diri," bebernya.

Ditambahkan Sahat, oknum petugas lapas biasa menjadikan tahanan kasus narkoba sebagai kartu ATM untuk meraup keuntungan. Dia menceritakan, sewaktu menjenguk seorang rekan yang menghuni Lapas Cipinang dengan menemukan tahanan bebas menggunakan ponsel. Artinya, kondisi seperti itu tidak mungkin tidak diketahui oleh petugas lapas.

Karena itu, kecurigaan di kasus Lapas Banceuy menjadi beralasan. Sebab, masuknya barang-barang terlarang ke lapas tidak mungkin tidak diketahui pihak lapas.

"Yang jelas tanpa keikutsertaan orang lapas, narkoba dan alat-alat lain yang dilarang tidak mungkin bisa masuk," tegas Sahat.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah menetapkan empat orang tersangka dugaan penganiayaan terhadap Undang Kosim (54), warga binaan yang tewas di sel pengasingan Lapas Kelas IIA Banceuy. Empat tersangka ini merupakan petugas lapas. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya