Berita

net

Nusantara

Impor Singkong Dari Vietnam Dan Italia Memalukan

SELASA, 26 APRIL 2016 | 06:00 WIB | LAPORAN:

Pemerintah Indonesia saat ini masih mengimpor ubi kayu atau singkong. Impor singkong pada Maret lalu mencapai 987,5 ton.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Moekhlas Sidik mengkritik keras langkah pemerintah tersebut. Menurutnya, kebijakan impor singkong yang dilakukan adalah bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam menguatkan ketahanan pangan nasional.

"Padahal, Presiden Jokowi berjanji akan melakukan swasembada dan meningkatkan ketahanan pangan nasional tapi nyatanya, saat ini singkong saja masih impor. Ini sangat memalukan, Indonesia yang tanahnya subur dan luas tapi harus impor singkong," katanya kepada redaksi, Selasa (26/4).


Moekhlas menjelaskan, jika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan para petani maka impor singkong tidak akan terjadi. Apalagi di awal pemerintahan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengampanyekan untuk menghemat anggaran makan rapat di kantor pemerintahan dengan mengganti menu singkong.

"Impor ini mengganggu konsistensi pemerintah yang katanya bisa menghemat anggaran makan rapat dengan mengganti menu singkong. Satu sisi berhemat tapi di saat yang sama anggaran bocor untuk impor singkong," bebernya.

Karena itu, Moekhlas berharap agar pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla bisa lebih serius dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Sehingga, ke depannya dapat menstimulasi hasil pertanian nasional untuk diekspor ke luar negeri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pemerintah melakukan impor singkong pada Maret 2016 mencapai 987,5 ton. Singkong tersebut secara keseluruhan berasal dari Vietnam. Sementara pada Februari 2016, singkong impor juga masuk sebesar 240,5 ton yang berasal dari Italia. Bila diakumulasi, dalam tiga bulan pertama tahun 2016, impor singkong Indonesia mencapai 1.228 ton. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya