Berita

Komarudin Watubun/net

Nusantara

Ahok, Jangan Buat Jakarta Jadi Neraka Bagi Rakyat Miskin

MINGGU, 24 APRIL 2016 | 19:55 WIB | LAPORAN:

. Penertiban di sejumlah lokasi oleh Pemerintah Provinsi DKI yang dikomandoi oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seharusnya tidak dilakukan dengan cara-cara arogan. Penertiban juga seharusnya tidak melibatkan aparat, apalagi sampai membawa senjata untuk menghadang warga.

"Kita ingin Jakarta bagus indah. Metropolitan itu untuk semua orang yang menghuni Jakarta. Penggusuran jangan sampai ada aparat membawa senjata. Jangan buat Jakarta jadi neraka buat rakyat miskin," kata Kepala Satgas Nasional PDIP Cakra Buana, Komarudin Watubun di Jakarta, Minggu (24/4).

Menurut dia, rakyat kecil jangan hanya dijadikan sebagai batu loncatan oleh pemimpin. Waktu mencalon dipuji-puji kemudian sudah jadi diinjak-injak.


"Tapi saya yakin, Pak Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak seperti itu. Pak Djarot itu pernah dapat predikat walikota terbaik (Blitar), jadi saya yakin dia tidak bisa menggusur dengan cara tak beradab. Ini nasehat buat buat Pak Djarot," ungkapnya.

Dia jelaskan, dalam cita-cita pembukaan UUD sudah jelas dikatakan bahwa rakyat harus sejahtera. Kalau pemimpin tidak bisa penuhi janji, maka pemimpin itu mengkhianati cita-cita bangsa Indonesia.

Komarudin meminta, Pemprov DKI melakukan pendekatan kemanusiaan dan beradab bila ingin penertiban pemukiman warga. "Pemprov DKI harus memikirkan untuk memberikan solusi baru, terkait permasalahan di Jakarta. Pesan saya, lakukan pendekatan kemanusiaan dan beradap," katanya.

Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP ini menambahkan agar Pemprov DKI memikirkan untuk memberikan solusi baru, terkait permasalahan di Jakarta.

"Pemerentah harus memberikan solusi, bukan baru cari-cari solusi, itu tugasnya, tugas pemimpin memberikan pelayanan kepada rakyatnya. Jadi kalau mengusur harus menyiapkan tempat yang cocok, dan tidak boleh mengerakan aparat alat negara jangan digunakan mengusur. Jangan pakai gaya orde baru," tandasnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya