Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) ke-26, yang digelar malam ini, Jumat (22/4).
Pada acara ini dihadiri 10 ketua umum partal politik Indonesia dan pimpinan parpol dari kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin ini dimulai dengan Pidato Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Pidato kedua tokoh sentral parpol di Indonesia sebagai pidato tuan rumah sebelum jamuan makan malam.
Megawati dalam pidatonya menegaskan pentingnya eksistensi sebuah partai. Menurut dia, partai didirikan dalam satu negara sebagai alat pembebasan dan hal itu menjadi pegangan teguh partai politik.
"Dan sebagai alat pembebasan ini harus menjadi orientasi dari parpol yang dibentuk," kata Megawati.
Megawati juga menyinggung soal gagasan Presiden Bung Karno terkait berdirinya partai politik. Presiden pertama RI tersebut memiliki konsep bahwa partai sebagai partai pelopor. Mengapa? Megawati mengatakan kalau dalam konsep partai pelopor bertugas mensejehtarakan rakyat, displin dalam melaksanakan ideologi, disiplin dalam gerakan dan tindakan.
"Untuk menghadirkan dan melaksanakan tugas sebagai partai politik tersebut dibutuhkan sosok pemimpin yang disiplin, memiliki jiwa kepemimpinan dann mampu menciptakan dan sekaligus menyatukan organisasi," kata Mega.
Dia menambahkan konsepsi partai pelopor Bung Karno tersebut menempatkan rakyat sebagai cakrawati dan muara perjuangan partai. Sedangkan tugas utama lainnya menurut Megawati adalah membangun dan mengelola semua kekuatan rakyat. Semua itu tujuannya adakah agar rakyat yang tadinya tidak sadar menjadi sadar terhadap tugasnya sebagai anak bangsa.
Nah, setelah rakyat sadar, tugas berikutnya dari partai pelopor adalah membangkitakan keberanian rakyat untuk mengambil keputusan politik penting.
Megawati juga menyinggung tema konferensi yang dinilainya sangat penting dikaitkan dengan globalisasi dan pasar bebas.
Menurut dia, berbagai isu muncul dan menjadi persoalan serius satu bangsa seperti terorisme, kejahatan perbankan, kejahatan kemanusian, dan narkoba. Semua persoalan itu, ujarnya tidak bisa diselesaikan sendiri olehy satu bangsa, tapi harus ada kerjasama dengan negara lain.
"Kalau persoalan itu tidak bisa diselesaikan, tentunya bisa meredusi masalah nasional satu negara dan pada akhirnya menjauhkan kesejahtaraan rakyat dan persaudaraan antarbangsa," demikian Mega.
[zul]