Berita

Nusantara

Ribuan Demonstran Protes Ahok Yang Tidak Jalankan Konstitusi Dan Pancasila

KAMIS, 21 APRIL 2016 | 14:32 WIB | LAPORAN:

Tepat di Hari Kartini, sekitar 1.500 orang dari Komite Masyarakat Jakarta Utara (Komju), Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Forum Komunikasi Nelayan (FKN) dan Kerukunan Nelayan Muara Angke (KNMA) menggelar demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta.

Demonstrasi mereka bagian dari perlawanan publik terhadap kebijakan reklamasi pantai utara Jakarta yang dimotori Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bagi organisasi-organisasi itu, kebijakan reklamasi adalah pangkal sebab maraknya penggusuran di wilayah Jakarta Utara seperti di Pasar Ikan yang baru terjadi.

Koordinator Komite Masyarakat Jakarta Utara (Komju), Ahmad Basyuni, mengatakan aksi gabungan ini membawa tiga tuntutan. Hentikan reklamasi Teluk Jakarta secara permanen, menolak penggusuran yang tidak manusiawi, dan meminta agar nasib nelayan di Jakarta lebih diperhatikan oleh pemerintah.


"Kendati reklamasi sudah dihentikan, itu kan sementara. Kami minta dihentikan selamanya. Kami juga menuntut agar tidak ada lagi penggusuran yang tidak berperikemanusiaan," tegas Basuni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, (21/4).

Basuni mengatakan pihaknya bersama para masyarakat pesisir dan nelayan menuntut agar nasib nelayan kecil di pantai Jakarta lebih diperhatikan. Ia menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama atau Ahok, menjalankan apa yang diamanatkan Konstitusi dan Pancasila dalam melayani rakyatnya.

"Kalau kebijakan pemerintah tidak mengacu pada Undang-Undang dan Pancasila, tidak berkeadilan sosial, maka kami akan terus melakukan protes," kata dia.

Ia mengaku, selama ini pihaknya kerap mendapat laporan pengaduan dari masyarakat pesisir Jakarta yang diberlakukan tidak adil serta dianggap remeh dalam hal kesejahteraan mereka.

"Kami menyuarakan agar pemerintah, apalagi Pemprov DKI, agar kembali ke Pancasila," tegasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya