Berita

net

Nusantara

Reklamasi Teluk Jakarta Gerus Situs Sejarah

RABU, 20 APRIL 2016 | 22:28 WIB | LAPORAN:

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) memastikan proyek reklamasi Teluk Jakarta akan menghancurkan ekosistem di wilayah tempat pengambilan pasir urukan yang digunakan untuk membangun pulau buatan.

Staf Kajian dan PSD Walhi Jakarta Kenzo mencontohkan, untuk membangun 17 pulau di pantai utara Jakarta dengan total luas 5.153 hektar membutuhkan sekitar 3,3 juta ton meter kubik pasir.

"Kami mendapat laporan dari nelayan Serang, mereka mengeluhkan aktivitas pengambilan pasir di Pulau Tunda untuk reklamasi Teluk Jakarta. Menyebabkan kerusakan ekosistem mulai dari terumbu karang sampai ikan-ikan," katanya di Jakarta, Rabu (20/4).


Dia menjelaskan, aktivitas reklamasi dengan mengabaikan kondisi Teluk Jakarta juga berpotensi menghancurkan ekosistem di Kepulauan Seribu yang terdiri dari 108 pulau. Pertumbuhan terumbu karang yang terganggu akibat tekanan bahan pencemar dan sedimen mengakibatkan perubahan arus yang semakin meningkat sehingga menghantam pulau-pulau kecil di gugusan Kepulauan Seribu.

"Perubahan arus akan menggerus gugusan pulau kecil yang terdekat dengan Teluk Jakarta. Akibatnya pulau-pulau ini akan rusak bahkan lenyap," beber Kenzo.

Salah satu pulau yang kemungkinan besar terdampak proyek reklamasi Teluk Jakarta adalah Pulau Onrust yang merupakan situs sejarah perkembangan VOC dan Belanda.

Lebih lanjut, proyek reklamasi juga akan menambah pencemaran laut sejak proses pembangunan hingga pulau-pulau buatan beroperasi. Meski tingkat pencemaran logam berat di Teluk Jakarta masih dalam standar aman nasional, namun angka pencemaran di perairannya telah melampaui standar Netherlands Standards for Water Sediment.

"Untuk mencegah pencemaran semakin parah, yang seharusnya dilakukan adalah restorasi, bukan reklamasi," tegas Kenzo. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya