Berita

rachmawati soekarnoputri/net

Pertahanan

Rachmawati: Citra Negatif Indonesia Dimanfaatkan Kelompok Penyandera

RABU, 20 APRIL 2016 | 17:58 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Diplomasi yang lemah menjadi salah satu penyebabnya lambannya pembebasan 14 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Hal itu dikatakan politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu.

"Penyanderaan itu menunjukan antara lain lemahnya diplomasi Indonesia, kita dianggap tidak punya kedaulatan," ujar Rachmawati.


Seperti diketahui, pada 26 Maret lalu telah terjadi pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batu bara. Kelompok yang mengaku Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau Rp 15 miliar sebagai syarat mereka membebaskan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

Kemudian, pembajakan kembali terjadi pada 15 April lalu. Sebanyak 10 WNI disandera kelompok bersenjata Filipina ketika dalam pelayaran pulang menuju Kota Tarakan, Kalimantan Utara tepatnya di Perairan Pulau Ligitan. Empat di antara mereka berhasil dibawa penyandera, sedang lima orang selamat dan satu orang tertembak.

Menurut Rachma, fenomena warga Indonesia kini menjadi sasaran empuk kelompok bersenjata tak lepas dari situasi tak kondusif dalam negeri Indonesia yang diketahui dunia internasional.

"Maraknya kriminalitas seperti korupsi, narkoba di dalam negeri, tebang pilih, diskriminasi hukum oleh aparat penegak hukum di Indonesia, sudah jadi citra di dalam dan luar negeri," kata Rachma.

"Hilangnya martabat dan wibawa Indonesia di mata publik berdampak tidak segan-segannya kelompok kejahatan beraksi bahkan bisa bersinergi dengan kelompok teroris maupun sindikat mafia," tambahnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya