Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

Mabes Polri: Anggota Densus 88 Kena Pukulan Siyono

RABU, 20 APRIL 2016 | 14:07 WIB | LAPORAN:

Mabes Polri mengklaim ada anggotanya yang terkena pukulan ketika proses mengamankan terduga teroris, Siyono, yang kemudian tewas akibat dugaan penganiayaan oleh anggota Densus 88 Anti Teror.

Bukti pemukulan itu akan dibawa sebagai materi dalam sidang etik terhadap para anggota Densus 88 Anti Teror yang digelar hari ini. Sidang hari ini merupakan yang kedua setelah sidang pertama digelar kemarin di gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta.

"Untuk alat bukti kita dapatkan dari visum anggota. Anggota yang mengamankan Siyono kena pukul juga, visum dia juga jadi alat bukti yang digelar. Hasil CT Scan juga salah satu alat bukti," ujar Juru bicara Mabes Polri, Komisaris Besar Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/4).


Selain itu, Rikwanto jelaskan bahwa hasil otopsi terhadap jenazah Siyono juga akan dihadirkan dalam sidang tertutup hari ini.
 
"Tetap dijadikan salah satu masukan. Semua dikaji, keterangan anggota dan hasil visum harus dikroscek. Propam juga rekonstruksi bagaimana penyerangan. Kita sesuaikan hasil visum dari RS. Jelas anggota Densus alami luka di pipi karena Siyono yang memulai," ujarnya.

Rikwanto menerangkan, Divisi Profesi Pengamanan Polri akan menyelidiki dugaan pelanggaran prosedur oleh anggota Densus 88 saat mengamankan Siyono ketika hendak menunjukkan gudang senjata yang berkaitan dengan aksi terorisme.

"Siyono tidak diborgol. Asumsinya dia familier atau kooperatif saat mau menunjukkan gudang senjata. Ini kesalahan dia (Densus) dalam melaksanakan SOP," katanya.

Dari keterangan Rikwanto juga diketahui bahwa jumlah anggota Densus 88 yang diperiksa dalam persidangan hari ini adalah dua orang. Mereka adalah dua petugas yang mengawal Siyono sebelum kematiannya.

Sedangkan tiga orang anggota Densus 88 lainnya dihadirkan sebagai saksi. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya