Berita

rachmawati/net

Kapitalisme Jadi Ladang Subur Tumbuhnya Komunisme

SELASA, 19 APRIL 2016 | 10:09 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Kapitalisme akan menjadi ladang subur tumbuhnya komunisme di Indonesia. Apalagi bila pemerintah Indonesia juga tidak tau melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara tegas.

"Apalagi Indonesia sudah masuk target proxy war," kata politikus senior Rachmawati Soekarnoputri dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 19/4).

Menurut Rachmawati, kabar kedatangan dan pertemuan pemerintahan Jokowi dengan Partai Komunis China menajdi tanda bahwa pendulum politik Indonesia sedang bergerak kekiri dengan msknya modal China. Sementara pernyataan Luhut Pandjaitan bahwa tidak akan memaafkan peristiwa 1965 menjadi tanya.


"Pernyataan memaafkan kepada dan oleh siapa?" ungkap Rachma.

Menurut Rachmawati, jika menilik  pidato Nawaksara Bung Karno, terjadinya Gerakan Satu Oktober (Gestok) 1965 karena tiga faktor. Yaitu kelihaian neo-kolonialisme dan neo-imperialisme (nekolim); keblingernya pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI); dan adanya oknum-oknum dalam negeri yang tidak beres, atau dalam hal ini yang menajdi "our local agent" dan "our local army friend."-

Sejak 1965  dan sepeninggalnya Bung Karno 1970, sambung Rachmawati, Indonesia hanya menjadi ajang tarik menarik antara kekuatan kanan kapitalisme dan kekuatan kiri komunisme. Setelah itu,  intelijen Indonesia pun hanya mengindikasikan bahaya latent "Eka" atau ekstrim kanan yang ditujukan kepada Islam politik, dan bahaya laten "Eki" atau ekstrem kiri yang ditujukan pada komunisme.

"Padahal justru bahaya Nekolim dengan kapitalisme yang menjadi musuh Nasakom dan terbukti, pasca 1965 sampai dengan rezim proxy menjadi state capitalism berkolaborasi dengan corporate capitalism. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya