Hikmat Kurnia berhasil terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni Univesitas Padjajaran (IKA Unpad) periode 2016-2019.
Hikmat mengalahkan pesaingnya yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi, dan politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.
Acara pemilihan digelar kemarin di Balai Santika, Kampus Unpad, Jatinangor, Sumedang. Setelah pemilihan ditutup pukul 14.00 WIB, selanjutnya dilakukan penghitungan suara selama hampir lima jam. Dari 10 kotak suara, tercatat 1.542 suara sah, sementara 11 suara dinyatakan tidak sah. Hingga kotak ke-8, Yuddy masih unggul 10 angka dari Hikmat. Namun, pada dua kotak terakhir, Hikmat yang tercantum di nomor urut 1 di kertas suara, berhasil menyalip dan akhirnya unggul dengan memperoleh 546 suara, disusul Yuddy dengan raihan 530 suara. Sementara, Doli hanya meraih 455 suara.
Selama masa kampanye hampir dua bulan, dengan tagar #terancamterpilih, Hikmat menegaskan pentingnya manfaat perkumpulan IKA Unpad bagi ribuan anggotannya. Selain itu, Hikmat juga berjanji akan mendorong IKA Unpad sebagai mitra pengembangan bagi almamaternya (Unpad) untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang lebih diperhitungkan. Untuk menjawab tantangan itu, salah satu program prioritas program bagi IKA Unpad adalah memperkuat aspek pelembagaannya. Penguatan kelembagaan itu antara lain dengan cara memperkuat jejaring alumni dan mengembangkan profesionalitas mereka.
"Di sinilah pentingnya pusat data dan informasi alumni yang berbasis teknologi. Itu merupakan modal awal IKA Unpad," imbuh alumni Fakultas Sastra Jurusan Sejarah angkatan 1986 itu.
Ia percaya Unpad tidak pernah kekurangan orang pintar, orang hebat, dan orang cerdas. Namun, menurutnya, potensi intelektualitas alumni itu belum akan memberi dampak dan kemanfaatan bagi organisasi, bila tidak ada kesamaan pemikiran. Dalam pandangannya, setidaknya ada tiga rumpun alumni Unpad yaitu alumni mapan, alumni matang, dan alumni muda. Ia melihat ketiga rumpun alumni perlu digarap dengan cara berbeda.
Untuk itu, sambung Hikmat, perlu kerjasama antar rumpun alumni itu untuk mengoptimalkan program pengembangan karir, pengoptimalan konsultasi dan inkubasi bisnis bagi wirausaha, serta program memperkuat jaringan kerja dan usaha. Upaya itu penting agar perkumpulan ini berhasil menggali potensi sumber daya manusia dan mampu merintis usaha-usaha yang dapat memperkuat kemandirian finansial organisasi.
Menurutnya, IKA Unpad perlu didorong menjadi agent of capacity building dan agent of infant industry. Misalnya, dengan mendirikan lembaga penerbitan sebagai sarana publikasi ilmiah bagi seluruh masyarakat Unpad, serta membuat lembaga permodalan madani agar terbangun sharing capital yang saling menguntungkan sesama alumni.
"Kalau sudah kuat, bermanfaat, dan bermartabat, maka guyonan bahwa IKA Unpad sekedar pengembala bebek dan pemungut bebek yang sudah bertelur akan sirna," pungkas Hikmat.
[ald]