Berita

tito karnavian/net

Pertahanan

Ini Alasan Tito Usul Sistem Keamanan Maksimum Buat Napi Terorisme

RABU, 13 APRIL 2016 | 13:14 WIB | LAPORAN:

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) harus segera memiliki program khusus terhadap para narapidana kasus terorisme.

Sebab, selama ini ada fenomena para napi terorisme mampu merekrut napi kasus lain masuk ke jaringan teroris semasa mereka ditahan di Lapas yang sama. Contohnya ditemukan pada kasus kelompok Santoso, yang merekrut anggota baru dari kalangan pelaku pencuri kendaraan bermotor dan pelaku kejahatan "kelas teri" lainnya.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Tito Karnavian, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4).


"Dalam kasus kelompok Santoso, kami sudah lihat, kami sudah datang ke sana, lihat gambarnya, sebagian dari mereka bertato. Kenapa bertato? Ada yang sudah tertangkap dalam keadaan hidup, dia menyampaikan, sebagian daripada kelompok ini adalah eks-eks napi kasus curanmor, pencurian ringan lain yang direkrut oleh Santoso dan lain-lain, sewaktu di lapas di Palu dan di Poso," ungkapnya.

Di samping itu, tambahnya, Lapas juga menjadi tempat perencanaan kasus terorisme, seperti halnya pelatihan paramiliter di Aceh pada tahun 2010.

"Itu kami sendiri yang pimpin operasi itu. Ada 70 orang kami tangkap, mereka katakan ada kontingen-kontingen dari berbagai daerah dan perencanaannya dilakukan di Lapas Cipinang tahun 2010," lanjutnya.

Bukan hanya itu, pada kasus "Bom Thamrin", Tito mengungkapkan perencanaan taktis peledakan bom dan penembakan direncanakan di Lapas Nusakambangan.

"Ada hampir 10 orang yang ditangkap terkait kasus jalan Thamrin, di antaranya tersangka Abugar, dan dia katakan perencanaan bom jalan Thamrin dilaksanakan di Lapas Nusa Kambangan. Antara Abugar, Aman Aburahman dan Darmawan alias Rois, yaitu mastermind kasus bom Kedutaan Besar Filipina tahun 2004," tuturnya.

Dari kasus bom Thamrin, ada anggota jaringan teroris yang dapat menyeberang dengan mudah ke Lapas Nusakambangan dengan kedok kunjungan keluarga atau kunjungan teman. Mereka bisa berkomunikasi, menyampaikan informasi, berkoordinasi, dan bahkan melakukan perencanaan aksi teror di sana.

Ia menyarankan perlu ada manajemen Lapas yang lebih baik disertai perlakuan khusus bagi napi terorisme di dalam Lapas. Alternatif lain adalah membuat sistem maximum security, di mana para napi dibatasi untuk saling berkomunikasi, terutama bagi napi-napi yang masuk dalam kategori high risk.

"Dan kalau mungkin di pulau terpencil yang sulit dikunjungi," tambahnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya