Berita

basuki t. purnama/net

Hukum

KASUS SUMBER WARAS

Massa GSJ: KPK Lindungi Ahok Dalam Kasus Sumber Waras

SELASA, 12 APRIL 2016 | 15:03 WIB | LAPORAN:

Kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, dimanfaatkan sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Selamatkan Jakarta (GSJ).

Massa GSJ terdiri dari lebih 200 orang. Mereka menuntut pimpinan KPK segera mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dalam pengadaan lahan RS Sumber Waras yang menyeret Ahok

GSJ berpendapat KPK lamban dalam mengusut dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras. Meski sudah ada audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan ada kerugian negara, hingga kini belum ada lembaga penegak hukum yang menggarap kasus tersebut. GSJ mendesak agar KPK segera meningkatkan kasus RS Sumber Waras dari tingkat penyelidikan ke tingkat penyidikan.


"KPK terkesan lamban dan melindungi Ahok sebagai terduga kasus korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras," kata seorang orator di depan Gedung KPK.

Massa terdiri dari Forum Betawi Rempug (FBR), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Geprindo, GPII hingga Gerakan Tangkap Ahok. Mereka membawa sejumlah sepanduk bertuliskan, "Ahok Sumber Malapetaka Jakarta", "Usut Tuntas Kasus RS Sumber Waras", dan "Tangkap Ahok!".

Di kesempatan berbeda, KPK masih meminta keterangan Ahok terkait pembelian lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) senilai Rp 800 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2014.

Calon Gubernur incumbent itu telah mempersiapkan diri dengan membawa sejumlah berkas yang pernah diserahkan ke BPK.

"Sekarang saya ingin tahu, KPK mau tanya apa, orang jelas BPK-nya ngaco begitu kok," cetusnya sebelum masuk Gedung KPK. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya