Berita

pdip/net

Ini Dasar Mengapa PDIP Tak Mau Kasih Jalan Bagi Calon Perorangan

RABU, 06 APRIL 2016 | 00:46 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Saat ini, PDI Perjuangan begitu memperhatikan pendidikan politik dan kaderisasi. Sebab dua hal ini membentuk kekuatan politik yang ideologis, militan dan fungsional di tengah masyarakat, serta mampu men‎jadi inspirasi bagi pergerakan masyarakat.

Demikian disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Hasto mengingatkan, saat ini peran partai politik disorot masyarakat luas, karena dianggap tidak memiliki daya kreatif untuk membangun iklim politik yang positif bagi rakyat banyak. Dan PDI Perjuangan juga siap menjawab kritikan masyarakat.

"Kritikan kita nilai sebagai bentuk sodoran kegelisahan rakyat. Dan melalui kritik inilah PDI Perjuangan melakukan otokritik untuk terus memperbaiki diri. Sebab, PDI Perjuangan adalah Partai yang lahir dari kekerasan sejarah, dari perjuangan untuk menegakkan api cinta pada bangsa ini," kata Hasto, Selasa malam (5/4).


Dalam dialektika perkembangan partai, lanjut Hasto, PDI Perjuangan menyadari bahwa kritik masyarakat luas sangatlah penting untuk lahirnya kader yang berkarakter, jujur dan memiliki standar moralitas yang tinggi. PDI Perjuangan,  juga memerlukan kader yang bisa menerobos ke bawah, menjadi inspirasi gambaran idealpolitik, dan menjadi pemimpin di masyarakat paling bawah, serta menjadi pandu masyarakat.

Hasto menegaskan bahwa partai bukanlah sekedar kumpulan orang yang membicarakan rumor. Partai juga bukan gerombolan orang per orang. Partai adalah sebuah gerakan ideologis yang sistematis serta mengakar pada kebudayaan bangsa. Partai juga adalah kerja kolektif dan tersistemasi, merupakan suatu gerakan menyeluruh yang mampu menggerakkan simpul-simpul di tengah masyarakat untuk menciptakan idealisme Partai.

"Inilah yang menjadi alasan, mengapa dalam pilkada kita menempuh jalan kepartaian untuk rakyat, dan tidak memberikan dukungan jalan perorangan sebagaimana akhir-akhir ini bergema kuat di ibukota negara kita," jelas Hasto. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya