Berita

net

Hukum

SUAP PODOMORO

KPK: Jangan Tiru Agung Podomoro Land

JUMAT, 01 APRIL 2016 | 22:02 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengingatkan agar perusahaan yang sudah terbuka untuk publik tidak menggunakan cara suap dalam memuluskan kepentingannya.

Menyusul, terbongkarnya upaya PT. Agung Podomoro Land (APL) melakukan suap kepada penyelenggara negara terkait kepentingan dalam proyek reklamasi teluk Jakarta. Diketahui PT. APL dengan sengaja menyuap anggota DPRD DKI Jakarta untuk meloloskan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Wilayah Zonasi Pesisir Pulau-Pulau Kecil (RWZP3K) dan Raperda Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Menurut Laode, tidak hanya nama perusahaan yang tercoreng, masyarakat yang telah menananmkam investasi saham di perusahaan juga turut merasa dirugikan


"Kami menyidik korupsinya, apakah itu berpengaruh harga saham. Itu sebagai bagian dari kesalahan perusahaan tersebut," katanya di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (1/4).

Lebih lanjut, Laode mengimbau perusahaan yang telah terbuka untuk publik tidak bermain suap dalam menjalankan kepentingan perusahaan. Dirinya juga menghimbau PT APL untuk memperbaiki sistem perusahaannya.

"Tolong perusahaan yang sudah go public tolong diperbaikilah governance-nya. Masak masih melakukan cara-cara seperti itu, yang rugi banyak orang. Itu himbauan semua perusahaan yang ada di indonesia," pungkasnya

Sebelumnya KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait dugaan suap menyangkut rancangan peraturan daerah mengenai reklamasi pesisir utara Jakarta dan Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis.

Yakni Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi (MSN) sebagai penerima suap, Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan Trinanda Prihanto (TPT) selaku personal assistant PT. Agung Podomoro Land sebagai pemberi suap.

KPK menyatakan, kasus yang melibatkan tiga orang tersebut dapat dikategorikan grand corruption alias korupsi besar. Hal ini dikarenakan korporasi dapat mempengaruhi kebijakan publik

Menurut Laode, kepentingan korporasi yang mendominasi pengambilan keputusan di tingkat pejabat negara semakin memperihatinkan.

"Bisa dibayangkan kalau semua kebijakan publik dibikin bukan berdasarkan kepentingan rakyat banyak, tetapi kepentingan korporasi tertentu," papar Laode. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya