Berita

foto: istimewa

Tiga Solusi Kementan Atasi Anomali Iklim di Perkebunan

KAMIS, 31 MARET 2016 | 19:06 WIB | LAPORAN:

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang diwakili Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Inovasi Teknologi Pertanian, Mat Syukur menghadiri seminar nasional dengan tema Teknologi Pemupukan dan Strategi untuk Mengatasi Anomali Iklim di Perkebunan yang digelar Riset Perkebunan Nusantara (RPN) di Bali, Kamis (31/3).

Hadir dalam seminar nasional ini yakni Direktur Umum Riset Perkebuna Nusantara, Teguh Wahyudi, Mantan Dirjen Perkebunan, Ahmad Manggabarani, Deputi Pemberdayaan Prasarana dan Sarana Petani, Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, Deri Ridarif dan dihadiri 300 orang peserta yang terdiri dari para petani perkebunan, pelaku usaha, akademisi dan lembaga riset serta stekholder perkebunan.

Dalam sambutannya, Mat Syukur menyampaikan bahwa seminar ini penting untuk meningkatkan peran perkebunan nasional di tengah isu perubahan iklim global, isu lingkungan dan meningkatnya tuntutan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan serta ramah lingkungan.


Dia jelaskan, perkebunan telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dengan devisa perkebunan tahun 2014 mencapai 321 triliun atau sekitar 15 persen dari APBN 2014. Perkebunan juga telah terbukti mendorong perkembangan ekonomi wilayah di beberapa lokasi yang berbasis ekonomi perkebunan.

"Disamping itu, perkebunan juga mampu menyerap mencapai 22,7 juta tenaga kerja di sektor on farm," jelas Mat Syukur mewakili Amran.

"Kedepan, kita bukan hanya ingin menjadi salah satu negara penghasil komoditi perkebunan utama dunia, namun kita juga ingin mewujudkan perkebunan sebagai sumber kesejahteraan petani dan kekuatan ekonomi negara," sambungnya.

Amran, kata Mat Syukur, berharap agar di seminar nasional ini dapat menemukan adanya solusi teknologi yang tepat untuk adaptasi dan mitigasi pada sub sektor perkebunan sebagai antisipasi perubahan iklim.

"Kedua, teknologi peningkatan produktivitas perkebunan, terutama penggunaan benih unggul yang toleran terhadap cekaman perubahan iklim serta aplikasi dan penggunaan pupuk yang ramah lingkungan," jelasnya.

Ketiga, lanjut Mat Syukur, perlunya optimasi pemanfaatan lahan perkebunan dengan integrasi tanaman pangan dan ternak. Rakitan teknologi ini selain akan tetap mempertahankan kinerja perkebunan sekaligus dukungan perkebunan dalam upaya swasembada pangan dan daging,” terang dia.

Sementara itu, Direktur Umum RPN, Teguh Wahyudi menyampaikan alternatif strategi pengembangan komoditi perkebunan yakni melalui peningkatan produktivitas dengan menerapkan berbagai ivonasi teknologi, perbaikan mutu bahan baku dan diversifikasi produk setengah jadi dan pengembangan berbagai produk atau industri hilir untuk meningkatkan permintaan di pasar domestik.

"Khusus komoditi karet, sawit, kopi, the, dan gula perlu dilakukan tambahan tindakan berupa efisiensi biaya dan divervisikasi usaha,” jelas Teguh.

Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, RPN, Misnawi menambahkan saat ini telah ada bibit kopi dan kakao super yang dihasilkan dari induksi akar, sehingga memiliki akar yang banyak.

"Keunggulan bibit kopi dan kakao super tersebut tahan akan kekeringan dan mampu menyerap air walaupun air terbatas, sehingga menjadi salah satu jawaban untuk menghadapi kekeringan panjang,” demikian Miskawi. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya