Berita

ilustrasi/net

Menko Maritim: UNCLOS Tidak Akui Wilayah Perikanan Tradisional, Xi Jinping Tidak Ingin Caplok Laut Indonesia

SABTU, 26 MARET 2016 | 18:51 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Republik Indonesia dan Republik Rakyat China sama-sama menandatangani hukum laut internasional United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) pada Desember 1982.

Di dalam Konvensi Hukum Laut Internasional itu sama sekali tidak ada istilah wilayah perikanan tradisional seperti yang dikatakan pemerintah RRC dalam insiden di perairan Natuna baru-baru ini.

"Kita bisa pastikan bahwa kapal China masuk ke wilayah laut kita dan insiden itu terjadi di wilayah laut kita, tentu kita berkewajiban menjaga kedaulatan teritori kita," ujar Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dalam perbincangan di kediaman pribadi, Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Sabtu siang (26/3).


"Kita tidak mengenal apa yang disebut sebagai wilayah perikanan tradisional. Indonesia dan China sama-sama menandatangani UNCLOS. dalam kerangka UNCLOS tidak ada istilah itu," jelas Rizal Ramli lagi.

Dia juga mengatakan bahwa ini bukan insiden pertama. Laporan yang diterimanya menyebutkan bahwa hal seperti ini pernah terjadi beberapa kali.

Di sisi lain Rizal Ramli mengatakan, dirinya yakin insiden tersebut tidak merupakan bagian dari kebijakan strategis China, misalnya, untuk mengembangkan wilayah laut yang mereka klaim hingga ke perairan Indonesia.

RRC, sebutnya, tahu pasti kalau itu yang mereka lakukan maka posisi negeri tirai bambu itu di mata internasional akan menjadi lebih buruk.

"Presiden Xi Jinping tentu ingin tetap menjaga hubungan baik dengan Indonesia dan menghormati kedaulatan teritori kita. Saya rasa tidak  ada keinginan China mencaplok wilayah laut kita. Tetapi, tetap mereka harus menghormati kedaulatan kita," demikian Rizal Ramli. [guh]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya