Berita

drajad wibowo/net

Bisnis

BLOK MASELA

Shell Tunda Proyek Browse, Kok ESDM dan SKK Migas Masih Ngotot?

KAMIS, 24 MARET 2016 | 20:50 WIB | LAPORAN:

Profesionalisme perusahaan minyak, Shell dalam menangani proyek floating LNG patut dipertanyakan. Sebab, baru-baru ini Shell bersama dua perusahaan lainnya, yakni Woodside Petroleum dan BP, resmi mengumumkan penundaan pembangunan proyek Browse hingga waktu yang tidak ditentukan. Browse adalah proyek floating LNG dengan rencana investasi US$ 40 milyar.

Bagi Ekonom dari Sustainable Development Indonesia (SDI), Dradjad Wibowo, penundaan Browse tanpa batas waktu menjadi bukti bahwa teknologi FLNG diragukan kelayakan ekonomi dan finansialnya. Di Indonesia, Shell merupakan investor yang disebut akan menangani pembangunan kilang Blok Masela dengan cara terapung atau laut (Offshore).

"Tidak tanggung-tanggung, yang ragu-ragu adalah investor proyek FLNG terbesar di dunia saat ini, yaitu proyek Browse. Saya jadi menyangsikan profesionalisme dan kapasitas Kementerian ESDM dan SKK Migas yang selama ini ngotot FLNG itu sangat layak dan jauh lebih murah," jelas dia dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/3).


Shell adalah pemimpin dalam teknologi FLNG, yang baru mulai dipakai dalam proyek FLNG pertama di dunia, yaitu Prelude di Australia. Shell, kata Drajad, memang berambisi memperluas pemakaian teknologi tersebut dalam proyek-proyek lanjutan seperti Browse dan Masela.

"Mereka dan saya sama-sama buta tentang teknologi FLNG. Ini barang baru, belum diuji. Kenapa mereka (ESDM dan SKK Migas) bisa ngotot? Sekarang setelah Browse ditunda tanpa batas waktu, saya tantang Kemen ESDM dan SKK Migas untuk memberi penjelasan yang cerdas. Berani? Bisa?" demikian Dradjad Wibowo.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengumumkan bahwa Blok Masela akan dibangun di darat (Onshore). Dengan begitu, kemungkinan pemerintah akan mencari investor baru, di luar Shell dan Inpex. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya