Berita

Nusantara

Warga Asli Tak Akan Jadi "Budak" Saat Danau Toba Jadi Destinasi Unggulan

KAMIS, 24 MARET 2016 | 17:15 WIB

Tokoh masyarakat Toba, RE Nainggolan, menyayangkan munculnya anggapan penduduk asli akan menjadi budak saat program Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan berhasil.

Anggapan tersebut sangat tidak beralasan dan terkesan bersifat destruktif terhadap program yang digagas oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Alam, Rizal Ramli tersebut.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumatera Utara ini memastikan hal tersebut tidak akan terjadi karena masyarakat Batak sangat "melekat" dengan tanah atau bona pasogit.


"Saya kira itu pendapat yang salah, karena masyarakat Batak itu sangat
melekat dengan tanahnya dan itu sudah menjadi bagian dari kepribadian
mereka," katanya kepada MedanBagus.Com, Kamis (24/3).

RE menjelasan, keseriusan yang ditunjukkan pemerintah dalam pengembangan Danau Toba sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia harus diapresiasi. Apalagi dalam mewujudkan hal tersebut, kemenko Maritim ikut menggandeng
kementerian-kementeria lain sehingga seluruhnya dapat bekerja secara
bersamaan.

Rute penerbangan Garuda dari Jakarta-Silangit, Tapanuli Utara menurutnya menjadi salah satu bukti bahwa program tersebut tidak hanya isapan jempol semata.

"Saya belum pernah melihat ada upaya seserius ini untuk pengembangan Danau Toba. Oleh karena itu jangan munculkan isu-isu negatif yang akan mengagalkan itu semua," ujarnya.

Diketahui pemerintah Indonesia menetapkan 10 destinasi wisata unggulan yang akan terus dibenahi untuk mengejar target dukungan 20 juta wisatawan pada tahun 2019 mendatang. Destinasi wisata tersebut yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Bromo (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Yogyakarta (DI Yogyakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Belitung (Bangka Belitung), Morotai (Maluku), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Lesung (Banten). [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya