Berita

ilustrasi/net

Seknas Jokowi Bongkar Sesat Pikir Amin Sunaryadi Dan Sudirman Said Di Blok Masela

SENIN, 21 MARET 2016 | 14:55 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Ruang publik yang disediakan Presiden Joko Widodo untuk "mendiskusikan" masalah pengelolaan Blok Masela merupakan salah satu pendekatan terbaik. Dengan demikian, pro-kontra masalah ini juga bukanlah sebuah "kegaduhan" melainkan media pencerahan dan bagian penguatan partisipasi publik yang tidak dipahami oleh Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi (AS).

"Sikap AS dalam menyikapi strategi offshore atau onshore menunjukkan ringkihnya nasionalisme, cenderung bersikap mental pejabat pemburu rente dan seperti anak kecil kehilangan permen," kata Ketua Bidang Otonomi Daerah dan Daerah Perbatasan Seknas Jokowi, Nazaruddin Ibrahim, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 21/3).

Menurut Nazar, pro-kontra adalah sebuah "dialektika" untuk memberikan kecerdasan dan kesolidan berbangsa, menjelaskan hal-hal substantif yang selama ini dimanipulatif oleh Kepala SKK Migas sebagai "jongosnya" Sudirman Said (SS). AS dan SS pun sama-sama sesat pikir.


Kesesan pikir mereka adalah old mind-set. AS dan SS hanya sekedar berburu pendapatan, keruk dan jual untuk mendapat devisa, tanpa mind-set pengembangan Indonesia Bagian Timur sebagai "accelerator dan hub" dalam pengembangan sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah tinggi (industri petro kimia) dan mensinergikan potensi lokal lainnya yang berbasis kelautan.

Kedua, lanjut Nazar, tidak transparan dalam informasi cadangan gas, berdasarkan Perkiraan Cadangan Terbukti Ditempat (GIIP): 27,6 TCF dan Perkiraan Cadangan Terambil (RF; 70 persen): 19,32 TCF, dengan prakiraan alokasi produksi gas 300 juta kaki kubik untuk industri petro kimia dan 4.5 mtpa LNG.  Produksi ini dapat menyuplai industri petro kimia dan kilang LNG selama lebih dari 50 tahun, apalagi bila dihitung "cadangan harapan" dapat mensuplai lebih dari 70 tahun.

"Demikian juga halnya kekhawatiran tidak amannya pipanisasi gas melalui jalur dasar laut ke pulau Selaru sejauh 90 km dengan kedalaman 1500 m dan kelandaian dasar laut 2-3 persen adalah sangat mengada-ada dan membonsai anak bangsa untuk melahirkan 'maha karya' di bidangnya," tegas Nazar.

Di lain hal, Nazar melanjutkan, piping technology telah dipakai untuk mengalirkan gas oleh banyak negara, seperti pipa gas bawah laut Nyhama (Norwegia)-Easington (Inggris) sejauh 1.166 Km dengan kedalaman 3.000 m yang mengalirkan gas 2,500 juta kaki kubik per hari dan Blue Stream (Laut Hitam/Rusia)-Turki sejauh 400 Km dengan kedalaman 2.200m yang mengalirkan gas 1.550 juta kaki kubik per hari. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya