Berita

foto: net

Pertahanan

Operasi Tinombala Harus Dievaluasi Terkait Jatuhnya Heli TNI AD

SENIN, 21 MARET 2016 | 13:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota Komisi I DPR, Ahmad Zainuddin turut berduka cita atas musibah jatuhnya helikopter TNI di Poso, Sulawesi Tengah, Ahad (20/3). Sebab beberapa prajurit terbaik TNI menjadi korban dalam musibah itu.

"Kita sangat berduka cita. Kecelakaan ini terjadi saat TNI sedang operasi di Poso. Saya dengar Danrem Tadulako dan anggota BIN juga beberapa anggota TNI lainnya jadi korban. Tentu kita berharap tidak ada unsur sabotase atau kesengajaan dijatuhkan kelompok teror di sana," ujar politisi PKS ini di Jakarta, Senin (21/3).

Zainuddin mengatakan, jatuhnya heli TNI AD di Poso harus menjadi evaluasi terhadap operasi pemberantasan kelompok teroris Santoso di Poso secara keseluruhan. Menurutnya, Operasi Tinombala yang dimulai 10 Januari 2016 lalu, menargetkan penangkapan kelompok Santoso selesai 9 Maret 2016 lalu. Namun operasi yang melibatkan unsur-unsur elite dari Polri dan TNI itu justru diperpanjang hingga enam bulan ke depan.

Padahal, lanjut Zainuddin, kelompok teroris Santoso hingga saat ini sudah dalam proses pengepungan oleh pasukan gabungan TNI-Polri di wilayah hutan pegunungan Desa Torire, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso.

"Musibah ini harus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap operasi Tinombala. Musibah ini mungkin saja tidak terjadi jika rencana operasi berhasil sesuai target dan jadwal yang ditetapkan. Setelah ini, saya kira kelompok Santoso harus segera diselesaikan," pungkasnya.

Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP dengan Nomor HA 5171 jatuh di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Ahad (20/3) sore. Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman memastikan heli pabrikan Amerika Serikat itu diduga jatuh karena faktor cuaca. Heli ini termasuk dalam pengadaan alutsista 2012.

Sebanyak 13 prajurit tewas dalam musibah ini, antara lain Kolonel Saiful (Danrem 132/Tadulako), Mayor Faqi (Kapenrem), Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri (BIN), Kolonel Ontang (BIN), Letkol Tedi (Dandenpom Poso), Prada Kiky (Ajudan Danrem), Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (Co.pilot), Lettu Tito (Co.pilot), Sertu Bagus (Mekanik), Serdan Karmin (Mekanik), Pratu Bangkit (Avionik). [rus]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya