Berita

ferdinand hutahaean/net

Bisnis

Layanan Gratis Tambah Daya PLN Ternyata Cuma Madu Beracun

KAMIS, 17 MARET 2016 | 09:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Masyarakat diingatkan untuk cermat dan tidak mudah tergiur dengan layanan tambah daya listrik (tambah daya) gratis bagi pelanggan Rumah Tangga 900 VA (Volt Ampere) yang ingin naik daya ke 1300 VA.

"Hati-hati jebakan madu beracun program ini. Masyarakat seolah-olah disuguhi madu yang manis rasanya padahal sebenarnya mengandung racun," ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean, kepada redaksi, Kamis (17/3).

Menurut dia, rakyat yang tidak cermat dan layak dapat subsidi bisa saja tergiur dengan layanan tambah daya gratis yang ditawarkan PLN terhitung permohonan tanggal 15 Maret hingga 31 Desember 2016. Padahal, begitu pindah ke 1300 VA mereka tidak akan lagi menikmati subsidi karena daya 1300 VA ke atas tidak disubsidi oleh pemerintah.


"Kita sangat menyayangkan program ini dikemas seperti demikian. Mengapa pemerintah tidak langsung saja memutuskan penghapusan subsidi listrik? Kenapa harus pakai cara akal-akalan seperti ini?" kata Ferdinand.

Mestinya, kata dia, pemerintah membuat program jelas terhadap penghapusan subsidi yang salah sasaran yang marak terjadi akibat ulah dan kinerja PLN sendiri yang tidak mengantisipasi permintaan pasang baru dengan daya 450 VA hingga 900 VA.

Selain itu, pada saat ada permintaan pasang terhadap daya listrik yang disubsidi, PLN meneliti terlebih dahulu apakah pemohon layak dapat subsidi atau tidak. Salah satu contoh adanya rumah rumah kost mewah yang dipasangi KWH meter tiap kamar padahal kost tersebut bertarif mahal karena berbagai fasilitasnya.

"Yang seperti ini kan tidak layak disubsidi. Nah lebih baik PLN mendata ulang siapa yang layak subsidi kemudian dihapus subsidinya. Jangan bikin akal-akalan kepada rakyat, mari benahi kesalahan dengan cara yang benar," tukas Ferdinand.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya