Berita

ilustrasi/net

Hukum

KPK Tak Bisa Main-main Sikapi Desakan Tangkap Ahok

KAMIS, 17 MARET 2016 | 09:14 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bisa menganggap remeh desakan publik untuk menuntaskan kasus korupsi pembelian tanah RS Sumber Waras.

"Dari hasil audit BPK yang dikantongi publik, maka upaya untuk menjadikan Ahok tersangka bukanlah upaya main-main lagi," ujar Muslim Arbi dari Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi (GALAK)‎, Rabu (17/3).

Publik sudah lama tahu bahwa hasil audit investigasi BPK menyebutkan terjadi kerugian negara Rp 191 miliar dan Gubernur Basuki Tjahja Purnama terlibat dalam kasus Sumber Waras.


Sejumlah langkah pun ditempuh oleh para aktivis mulai dari mempraperadilankan KPK, menyambangi Komisi III DPR untuk meminta agar memanggil KPK hingga Aksi 21 elemen anti korupsi 'mendemo' KPK. Semua ini, kata Arbi, dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa telah terjadi tindak pidana korupsi dalam kasus Sumber Waras.

Bahkan, tekanan publik dan opini agar kasus Sumber Waras dibongkar tuntas bukan lagi klise. Di media sosial hastag #TangkapPenjarakanAhok menjadi trending topik.

"Di mata publik Ahok adalah koruptor dan tidak bisa dibantah karena sudah divonis publik seperti itu. Situasi ini tidak bisa dianggap remeh oleh KPK. Maka sudah sewajarnya KPK segera ambil langkah untuk merespon desakan publik ini," kata Arbi.

Lebih lanjut dia mengatakan kasus Sumber Waras menjadi batu ujian bagi Komisioner KPK yang baru dilantik beberapa bulan untuk membuktikan benar tidaknya langkah pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, tanpa gentar dan takut terhadap siapa pun.

"Jika tidak, KPK bisa dianggap membawa misi-misi tertentu berdasarkan pesanan. Dan ini sangat berbahaya untuk masa depan pemberantasan korupsi," demikian Arbi.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya