Berita

Azwar anas/net

Gotong Royong Jadi Kunci Sukses PDIP Menangkan Pilkada

SABTU, 12 MARET 2016 | 17:46 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

‎ ‎. Spirit kebersamaan dan gotong royong merupakan kunci sukses PDI Perjuangan memenangkan Pilkada.

‎Demikian pengalaman‎ Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang diusung PDI Perjuangan. Bahkan, dengan spirit yang sama, Anas ikut berkampanye untuk Joko Widodo-Basuki T. Purnama pada pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu.

Kata Anas, ia pernah menghadiri rapat di konsolidasi pemenangan Pilkada DKI 2012 di DPP PDIP. Dalam rapat konsolidasi itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu wanti-wanti soal pentingnya gotong royong.

"Bu Mega memimpin sendiri konsolidasi di kantor Lenteng Agung. Setiap kepala daerah yang diusung PDIP dan para tokoh lain bergotong-royong. Saya ingat ada Pak Teras Narang, Pak Rano Karno, dan banyak lagi," kata Azwar Anas beberapa saat lalu (Sabtu, 12/3).

Semangat gotong royong itu salah satunya dipraktikkan Anas dengan mengampanyekan duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-Ahok itu ke masyarakat Banyuwangi di Jakarta. Jumlah perkumpulan warga Banyuwangi yang merantau di ibu kota mencapai belasan ribu. Ia juga berkampanye ke jaringan organisasi di mana dia pernah aktif sejak kuliah di UI dan bekerja di Jakarta.

Anas lalu memaparkan bagaimana PDIP yang mengusungnya saat pilkada lalu menyediakan kader-kader sebagai saksi. Padahal, salah satu komponen termahal di pilkada adalah membayar saksi.

Namun, Anas yang menang mutlak pada pilkada Banyuwangi 2015 lalu justru tak keluar uang untuk saksi. PDIP menggembleng kader-kadernya secara mandiri sebagai saksi. Kader-kader PDIP bahkan ikut membantu mensosialisasikan visi, misi dan program kerja Anas saat kampanye pilkada.

"Para kader bersinergi dengan banyak elemen masyarakat lainnya ikut mengomunikasikan ke publik luas, bahkan sampai door to door," tegasnya.

Selain itu, hal lain yang membuat pencalonannya di pilkada lebih murah karena alat peraga kampanye dibiayai oleh KPU. Bahkan KPU membiayai iklan-iklan di media sehingga biaya ikut pilkada bisa menjadi lebih murah.

Menurut Anas, sesuai pengalaman ada tiga hal yang membuat pencalonannya dalam dua kali pilkada bisa murah. Pertama, tak ada mahar di partai. Kedua, kerja gotong-royong para kader. Ketiga, aturan KPU sudah sangat memfasilitasi terciptanya iklim kompetisi politik yang baik dengan terpenuhinya kebutuhan alat peraga kampanye. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya