Berita

ilustrasi/net

Bila Mau Jadi Bangsa Maritim Lagi, Ilmu Suku Laut Harus Digali Kembali

KAMIS, 10 MARET 2016 | 09:19 WIB | LAPORAN:

. Publik mungkin jarang mendengar istilah "orang laut" atau "suku laut" dan peran-peran generasi mereka dalam kejayaan Maritim Nusantara di masa lampau.

Sejarah mencatat, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan kemaritiman yang sangat disegani di kawasan Asia. Ada peran serta orang laut atau suku laut dalam kejayaan kemaritiman Nusantara, yang memiliki kearifan lokal tentang laut dan begitu luas pemahaman mereka mengenai laut.

Sejarawan, yang juga Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Medan, Ichwan Azhari, dalam pelayaran Ekspedisi Maritim mengungkapkan bahwa suku laut tinggal di laut dan sangat jarang berada di darat. Bagi mereka, daratan hanyalah tempat untuk menguburkan jasad mereka, sementara penghidupan harus di cari di laut.


"Mereka punya pengetahuan yang natural tentang laut, sangat pintar membaca fenomena alam di laut, yang diajarkan secara turun temurun," ujar Ichwan (Kamis, (10/3).

Menurutnya, suku laut hidup dan beraktivitas di atas sebuah sampan yang disebut dengan kajang. Mereka mengembara dan ada juga yang hidup menetap. Mereka memiliki kemampuan mengenal laut sebagai lingkungan hidupnya, serta kemampuan yang mereka miliki mengandung muatan sains. Mereka dapat memprediksi waktu, cuaca dan musim penangkapan ikan hanya dengan melihat pergerakan awan dan angin.

"Mereka punya nilai sains dan magis yang saling terintegrasi dan berkaitan," ujar Ichwan lagi.

Suku laut begitu dimanfaatkan oleh kapal-kapal asing saat itu, yakni dari Portugis dan Belanda untuk memasuki perairan Nusantara. Menurut Ichwan, suku ini kendati mengembara lautan namun tidak tertutup dengan pihak pendatang atau orang asing. Ini dibuktikan di era saat ini, suku-suku laut masih kerap menggelar upacara budaya mereka dan membuka diri dengan masyarakat luar.

"Bangsa yang ingin kembali menjadi bangsa maritim, harus secepatnya mengejar kearifan-kearifan orang laut dan ilmu pengetahuan mereka. Belanda saja sudah mengakui orang laut banyak membantu mereka," demikian Ichwan. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya