Berita

syarief hasan/net

Pertahanan

Syarief Hasan: Jangan Berandai-andai Suku Cadang F-16 Ilegal

SENIN, 07 MARET 2016 | 14:15 WIB | LAPORAN:

Pembelian suku cadang pesawat temput F-16 oleh TNI AU diduga lewat jalur ilegal. Isu itu berhembus setelah marak pemberitaan tentang persidangan di Amerika Serikat yang mengadili warga negaranya dengan tuduhan menjual suku cadang F-16 ke Indonesia secara ilegal.

Namun, Anggota Komisi I DPR RI, Syarief Hasan, menganggap kejadian di AS itu tidak mempengaruhi pengadaan suku cadang F-16 di dalam negeri Indonesia.

Menurut dia, yang terpenting dari pembelian suku cadang pesawat temput TNI AU adalah transparansi. Terkait kasus hukum di pengadilan AS, petinggi Partai Demokrat ini menyebutnya sebagai tanggung jawab pihak penyuplai.


"Bagi kita, sepanjang pembelian resmi oleh supplier, dan dengan TNI dilakukan transparan, itu masalah kembali kepada supplier," kata Syarief di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).

Soal transparansi, mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah era Presiden SBY itu mengatakan sudah ada fungsi pengawasan yang dilakukanBadan Pemeriksa Keuangan.

"Kalau itu, ada BPK yang mengawasi, itu diaudit. Sepanjang sampai saat ini temuan dari BPK soal itu belum ada, kita tak boleh berandai-andai," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan oleh media dalam negeri bahwa pengadilan AS sedang mengadili perkara seorang warga negaranya, Scott A Williams, yang didakwa mengekspor barang-barang milik pemerintah AS, termasuk suku cadang pesawat tempur F-16, ke Indonesia secara ilegal.

Williams adalah warga negara bagian Utah yang bekerja pada bagian Foreign Military Sales Program, yang khusus bertanggung jawab atas suku cadang pesawat tempur F-16.

Williams dituduh  mengekspor dua perangkat rem pesawat tempur F-16 yang dianggap sebagai pelanggaran oleh pemerintahan federal. Williams juga didakwa memalsukan sebuah dokumen palsu untuk memberi wewenang pengiriman bagian dari pesawat F-16 ke Indonesia. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya