Berita

Nusantara

1.108 Pejabat Bengkulu Teken Pakta Integritas Ogah Korupsi Dan Narkoba

SELASA, 01 MARET 2016 | 15:34 WIB

G‎enderang perang terhadap korupsi dan narkoba mulai muncul dari daerah. ‎Sebanyak 1.108‎ pejabat eselon IV, III, II di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menandatangani pakta integritas secara serentak di hadapan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan Wakil Gubernur Rohidin Mersyah.

Yang menarik, selain di depan gubernur dan wakilnya, ribuan pejabat ini tandatangan di depak Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo, Ketua Ombudsman Amzulian Rifai, Kepala BNN Komjen Budi Waseso serta tokoh nasional anti korupsi Mohammad Mahfud MD‎.
‎
Helatan akbar ini berlangsung di lapangan terbuka Pantai Panjang Sport Center, Kota Bengkulu. Empat poin pakta integritas ini berisi janji tidak korupsi, tidak memakai narkoba, tidak berbisnis dan siap dipecat atau mengundurkan diri jabatan bila terbukti melanggar isi dari pakta integritas tersebut.


"Pakta Integritas ini adalah awal dari perjalanan panjang kita untuk sama-sama berkomitmen, dilakukan secara terbuk agar janji saudara-saudara secara moral bisa dipertanggungjawabkan" ungkap Ridwan Mukti.

Ridwan Mukti mengatakan, penandatangan pakta integritas ini bertujuan agar tata kelola pemerintah  bersih bebas dari KKN, narkoba dan bisnis.

"Tidak korupsi dan memakai narkoba dan tidak bisnis. Bisnis dalam hal ini maksudkan agar tidak ada jual beli jabatan atau jeruk makan jeruk, sehingga pengangkatan jabatan benar-benar didasarkan atas kemampuan dan kecakapan seseorang," terang Ridwan.

Dia ingin Pemprov Bengkulu benar-benar memiliki kemampuan di bidangnya, sehingga berbagai target dan program pembangunan yang telah dicanangkan dapat dilaksanakan dengan baik.

Ridwan menambahkan, pejabat di lingkup Pemprov Bengkulu harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan Provinsi ini dari provinsi lain di kawasan Sumatera.

‎"Kita butuh pejabat yang profesional, siap bekerja keras, ikhlas dalam menjalankan tugasnya. Sebab kita ke depan ibarat mobil tidak lagi jalan dengan kecepatan 50 km/jam, tapi harus sudah 80 km/jam agar bisa mengejar ketertinggalan. Saya optimis dalam lima tahun ke depan daerah ini akan maju pesat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPK Agus Raharjo sangat mengapresiasi helatan ini. Dia mengimbau, seluruh pejabat Bengkulu menghilangkan budaya menyetorkan sejumlah uang ke atasan untuk memuluskan proyek-proyek.

"Sekarang bapak ibu semua sudah berjanji, harus ditepati, tidak hanya basa basi. Saya mohon pak gubernur, budaya birokrasi yg lama pada pemerintahan sebelumnya kita tinggalkan. KPK sudah memperkarakan 17 gubernur dan 40 walikota, karena itu penting untuk saudara semua berkomitmen dengan janji-janji ini," ingat Agus.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso juga mengapresiasi. Menurutnya, ini kali pertama Provinsi melakukan perjanjian di atas materai secara besar-besaran untuk tidak korupsi dan make narkoba.

"Saya sangat mengapresiasi, ini provinsi pertama yang berani  berjanji secara terbuka untuk tidak terlibat narkoba, " ungkap Buwas.

Dalam orasinya, tokoh anti korupsi Mahfud MD menegaskan pentingnya Bengkulu membangun pemerintahan yang bersih dan menjadi contoh daerah-daerah yang lain.‎

"Bengkulu, pemerintahannya dan pemimpin-pemimpinnya akan menjadi provinsi teladan dan contoh lainnya. Saya kira tinggal komitmen tersebut dilaksanakan," ungkap eks Ketua MK ini.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya