Berita

net

Pertahanan

Komisi I Akui Anggaran Pertahanan Masih Minim

JUMAT, 26 FEBRUARI 2016 | 23:02 WIB | LAPORAN:

Komisi I DPR mengakui jika anggaran untuk pertahanan negara melalui Kementerian Pertahanan/TNI masih minim, terutama untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
 
Menurut Wakil Ketua Komisi I Asril Hamzah Tanjung, anggaran untuk pertahanan negara memang perlu ditambah, terutama dalam pengadaan alutsista. Karenanya, komisi pertahanan menyetujui pagu anggaran Kemhan/TNI untuk tahun anggaran 2016 sebesar Rp 99,47 triliun. Sebelumnya, pada APBN 2016, anggaran untuk Kemhan/TNI sebesar Rp 99,5 triliun.

"Perlu ditambah karena tugas lebih lebar. Sekarang membunuh itu sudah lewat cyber, ini bahaya," jelasnya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/2).
 
Asril menjelaskan, faktor ancaman pertahanan negara sudah melalui dunia maya atau cyber. Sehingga, pemerintah segera membentuk Badan Cyber Nasional (BCN). Namun, dia mengakui jika pemerintah lebih setuju kejahatan dunia maya cukup ditangani oleh Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) mengingat peralatan yang dimiliki sudah lengkap. Ditambah, setiap instansi pemerintah juga sudah memiliki bagian yang menangani masalah tersebut.
 
Sementara, anggota Komisi I Evita Nursanty menambahkan, anggaran Kemhan/TNI tidak seperti anggaran pendidikan yang sebesar 20 persen dari APBN. Anggaran pertahanan sekitar 21 persen dari APBN mayoritas dipergunakan untuk membayar gaji dan kebutuhan lainnya. Sehingga, alokasi untuk pengadaan alutsista masih minim.
 
"Kita harapkan anggaran difokuskan pembenahan yang sudah ada, dilengkapi dulu. Misalnya, persenjataan belum komplit, nanti disepakati dilengkapi yang sekarang dulu anggarannya," tambah politisi PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berjanji akan meningkatkan anggaran Kementerian Pertahanan/TNI sampai Rp 250 triliun apabila pertumbuhan ekonomi nasional sudah mencapai di atas enam persen. [wah]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya