Berita

tb hasanuddin/net

Keputusan Jokowi Naikkan Anggaran Kementerian Pertahanan Sudah Tepat!

KAMIS, 25 FEBRUARI 2016 | 00:12 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Saat ini, kondisi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI sudah sangat usang, dengan kondisi sistem teknologi yang kuno dan dengan jumlah yang terbtas. Karena itu, keputusan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas kabinet untuk menaikan anggaran Kemhan atau TNI sebesar 1,1 persen PDB dalam waktu dekat ini, atau sekitar Rp 180 triliun merupakan keputusan yang tepat .

"Dengan anggaran sebesar itu, Kemhan harus melakukan beberapa hal, agar setiap rupiah uang negara yang dikeluarkan dapat lebih berdaya guna dan tepat guna," kata Wakil Ketua Komisi I, Mayjen TB Hasanuddin, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa waktu lalu (Rabu, 24/2).

Pertama, jelas TB Hasanuddin, perlu segera merevisi ulang konsep strategi pertahanan yang ada, dengan lebih merespons trend perkembangan geopolitik dan geostrategi di kawasan utara Indonesia. Kedua,  dengan atas dasar revisi itu maka kebutuhan alutsista termasuk gelarnya pun perlu redisposisi ulang sehingga blue book renstra yang lama perlu direvisi agar lebih cocok dengan situasi aktual saat ini


"Ketiga, pengadaan alutsista harus tetap berbasiskan pada produk dalam negeri. Sesuai UU industri pertahanan, TNI diizinkan melakukan pembelian dari luar negeri bila industri pertahanan di dalam negri belum mampu memproduksinya. Tapi tentu dengan berbagai persyaratan seperti alih tehnologi, keterlibatan industri dalam negeri dan persyaratan lainnya," ungkap TB Hasanuddin.

Keempat, lanjut TB Hasanuddin, pengadaan alutsista baik dari dalam maupun luar negeri, tetap harus menganut prinsip-prinsip transparansi. Sehingga harus ada sistim audit selama dan sesudah proses pengadaan yang dilakukan oleh Kemhan, seperti meliputi kualitas alat, jumlah/satuan alat, nilai harga, perlengkapan yang dipesan, suku cadang, sistim pemeliharaan dan waktu delivery yang disepakati .

Kelima, pengadaan alutsista harus mengintegrasikan ketiga matra serta mempertimbangkan fungsi lain dari alutsista tersebut. Di samping untuk kepentingan tempur, dalam keadaan darurat bencana sebagian alutsista tersebut dapat digunakan untuk pengangkutan logistik, SAR, rumah sakit apung dan lain-lain.

Keenam, pengadaan  alutsista tertentu juga harus benar-benar memperhatikan keadaan geografi di wilayah Indonesia. Dan teori keseimbangan kekuatan tidak berarti harus dihadapi dengan merk yang sama, karena medan operasi dan strategi perangnya pun tiap negara pasti berbeda .

"Sebagai contoh, dalam kunjungan spesifik anggota Komisi I DPR RI pada tanggal 19 Februrai 2016 di Pasuruan dimana tank Leopard itu ditempatkan  ditengarai bahwa tank kelas berat dengan bobot 63 ton ini memang sulit bergerak di jalan-jalan sempit dengan tekanan gandar lebih dari 60 ton , sehingga mobilitas untuk latihannya pun sangat terbatas," ungkap TB Hasanuddin.

TB Hasanuddin menambahkan bila di wilayah Jawa Timur,  dimana Leopard ini berlokasi,  latihan menembak hanya bisa dilaksanakan di satu tempat saja dan itupun hanya arah ke laut, bukan sasaran darat apalagi untuk latihan menembak dengan manuver.  Sementara itu sampai saat ini, TNI juga belum memiliki alat angkut antar pulau untuk mengangkut tank bongsor ini lewat laut, sehingga tidak mudah mengoperasikannya di luar pulau Jawa. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya