. Pemilik hotel yang ada di Nusa Tenggara Barat diminta untuk menggunakan produk industri kreatif masyarakat, seperti kain tenun sebagai penghias aksesoris hotel. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Produk lokal, seperti gorden sedapat mungkin menggunakan bahan lokal. Tidak perlu kita membeli jauh-jauh bahan semacam itu, semua sudah tersedia," ungkap Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, saat Acara Syukuran Pembukaan Golden Tulip Hotel, Mataram, Lombok, Rabu (24/2)
Hadir dalam acara tersebut Managing Director Golden Tulip South East Asia, Mark Van Ogtrop, Owner Golden Tulip Hotel, Hendro Yoman, Pihak Peebankan dan Pimpinan SKPD terkait.
Wagub Amin menyampaikan pembangunan hotel atau restoran tentunya sudah melalui survei dan kajian, sehingga keberadaannya harus memiliki multi efek positif bagi masyarakat. Dia mengatakan pemerintah sangat welcome dengan geliat invetasi yang saat ini berkembang.
"Kita patut bersyukur, NTB memiliki potensi yang luar biasa, ada gunung, lembah, pantai, budaya, semua lengkap. Potensi itu yang harus dkembangkan yang pada akhirnya berefek pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
Selain itu, Wagub meminta penyedia layanan perhotelan agar menyediakan fasilitas ibadah, mengingat NTB sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal dunia.
"Hotel juga harus menyediakan kelengkapan ibadah bagi para tamu, seperti arah kiblat, itu penting. Juga harus disediakan mukenah, sejadah, tempat wudhu, kitab-kita, baik Al-qura'an, injil, kitab wedha. Jadi, kalau orang butuh, langsung ada," minta wagub.
[dem]
