Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf melontarkan kritik pedas saat mengunjungi RSUD OI bersama Bupati dan Wakil Bupati OI, sore tadi (Jumat, 19/2).
"Rumah sakitnya hebat dan megah dan memadai tapi tak ada isinya. Di lain tempat ada RS sederhana namun padat fasilitas dan pasiennya," ujar dia, seperti diberitakan RMOLSumsel.com.
Dede menyarankan, selain melengkapi fasilitas, RSUD ini juga butuh penghijauan. "Pasien juga butuh udara segar. Adapun tempat tidur pasiennya cuma 50 kasur tidak sesuai dengan gedung sebesar ini. Obat-obatannya pun masih kurang," katanya.
Dia melanjutkan, pada pembahasan anggaran APBN Perubahan 2016 ataupun APBN 2017, Komisi IX tidak akan kecolongan seperti di APBN 2016, dimana anggaran sarana prasarana tidak terserap maksimal.
"Alokasinya harus dikawal. Karena kalau tidak dikawal seperti tahun 2016 anggaran kementerian kesehatan untuk sarana dan prasarana RSUD di daerah sudah disetujui dan ditetapkan, tiba-tiba Menteri Keuangan mengklaim semua anggaran tersebut sudah digelontorkan, masuk ke Dana Alokasi Khusus (DAK) ke daerah ," keluhnya.
"Jumlahnya cukup fantastis dan bervariasi mulai dari 40 Milyar hingga 200 Milyar. tapi tidak sesuai dengan kebutahan di daerah akhirnya banyak penyerapan yang tidak berjalan sebagai mana mestinya," urai mantan Wagub Jabar ini.
Nantinya, lanjut Dede Yusuf, gelontoran anggaran dari APBN ke daerah harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di suatu daerah tersebut.
"Misal disini (RSUD OI) dibutuhkan peralatan medis atau fasilitas gedung laboratorium dan sebagainya. Itulah yang akan digelontorkan," tandasnya.
[sam]