Reshuffle Kabinet Kerja layak dilakukan untuk kedua kalinya mengingat kondisi ekonomi dan politik Indonesia saat ini berada pada kondisi mengkhawatirkan.
Demikian dikatakan Ketua Umum Ikatan Pemuda Alumni Lemhannas, Mukhlis Ramlan. Salah satu menteri yang mendapat catatan khusus darinya adalah Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.
Menurut dia, Menlu punya posisi strategis dalam menjaga martabat serta wibawa bangsa di mata internasional. Menlu bisa menjaga tegaknya harga diri bangsa di hadapan negara sahabat, dan menjadi pemberi masukan bagi presiden bagi kebijakan luar negeri Indonesia.
Namun, Pemuda Lemhannas memberi catatan atas kinerja Menlu Retno selama ini. Misalnya, seharusnya Menlu memprotes keras Singapura yang setiap hari mencuri tanah Kepulauan Riau untuk perluasan wilayah negaranya. Selain itu, Menlu juga kurang berupaya maksimal agar jangan ada lagi anak bangsa yang tewas di negara asing akibat konflik. Dan seharusnya pula Menlu memperkuat peran meredam konflik di Timur Tengah.
"Soal Freeport, Menlu menghilang. Sementara 70 persen sumber daya alam kita dikuasai asing. Seharusnya Menlu bersuara lantang di dunia internasional karena ketidakadilan asing harus dilawan," kata Mukhlis dalam keterangan persnya, Kamis (18/2).
Dia memandang Menlu Retno bersama kementerian lain tidak merasa wajib menegosiasikan ulang investasi asing dengan negara-negara yang telah puluhan tahun menanamkan modal di Indonesia.
"Investasi asing berbanding terbalik dengan kondisi rakyat kita saat ini. Negara maju hidup dan kaya dari menghisap kekayaan alam kita, tetapi rakyat Indonesia terus terpuruk dan menderita. Mana peran Menlu dan para menteri lainnya?" ungkap dia.
Mukhlis mengatakan, organisasinya berani merekomendasikan nama aktivis pemuda Sandy P. Mahura sebagai calon pengganti Retno Marsudi di pos Menlu. Sandy, sebutnya, sudah membangun komunikasi politik internasional dengan beberapa Dubes negara sahabat, serta menjadi inisiator berdirinya Istana Negara di Pulau Morotai, Maluku Utara. Ia jadi representasi kaum muda dari timur Indonesia.
Ia berharap masukannya ini diperhatikan presiden dalam bersikap terkait calon pengganti pejabat Menlu.
[ald]