Berita

retno marsudi/net

Politik

Seharusnya Menlu Ikut Bersuara Soal Ketidakadilan Investor Asing

KAMIS, 18 FEBRUARI 2016 | 17:19 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Reshuffle Kabinet Kerja layak dilakukan untuk kedua kalinya mengingat kondisi ekonomi dan politik Indonesia saat ini berada pada kondisi mengkhawatirkan.

Demikian dikatakan Ketua Umum Ikatan Pemuda Alumni Lemhannas, Mukhlis Ramlan. Salah satu menteri yang mendapat catatan khusus darinya adalah Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.

Menurut dia, Menlu punya posisi strategis dalam menjaga martabat serta wibawa bangsa di mata internasional. Menlu bisa menjaga tegaknya harga diri bangsa di hadapan negara sahabat, dan menjadi pemberi masukan bagi presiden bagi kebijakan luar negeri Indonesia.


Namun, Pemuda Lemhannas memberi catatan atas kinerja Menlu Retno selama ini. Misalnya, seharusnya Menlu memprotes keras Singapura yang setiap hari mencuri tanah Kepulauan Riau untuk perluasan wilayah negaranya. Selain itu, Menlu juga kurang berupaya maksimal agar jangan ada lagi anak bangsa yang tewas di negara asing akibat konflik. Dan seharusnya pula Menlu memperkuat peran meredam konflik di Timur Tengah.

"Soal Freeport, Menlu menghilang. Sementara 70 persen sumber daya alam kita dikuasai asing. Seharusnya Menlu bersuara lantang di dunia internasional karena ketidakadilan asing harus dilawan," kata Mukhlis dalam keterangan persnya, Kamis (18/2).

Dia memandang Menlu Retno bersama kementerian lain tidak merasa wajib menegosiasikan ulang investasi asing dengan negara-negara yang telah puluhan tahun menanamkan modal di Indonesia.

"Investasi asing berbanding terbalik dengan kondisi rakyat kita saat ini. Negara maju hidup dan kaya dari menghisap kekayaan alam kita, tetapi rakyat Indonesia terus terpuruk dan menderita. Mana peran Menlu dan para menteri lainnya?" ungkap dia.

Mukhlis mengatakan, organisasinya berani merekomendasikan nama aktivis pemuda Sandy P. Mahura sebagai calon pengganti Retno Marsudi di pos Menlu. Sandy, sebutnya, sudah membangun komunikasi politik internasional dengan beberapa Dubes negara sahabat, serta menjadi inisiator berdirinya Istana Negara di Pulau Morotai, Maluku Utara. Ia jadi representasi kaum muda dari timur Indonesia.

Ia berharap masukannya ini diperhatikan presiden dalam bersikap terkait calon pengganti pejabat Menlu. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya