Berita

foto:net

Biar Jera, Kasus Driver Go-Jek Mesum Wajib Diproses Hukum..!

SELASA, 16 FEBRUARI 2016 | 09:09 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Para pengguna transportasi ojek online mulai waswas. Pasalnya, baru-baru ini ada kasus pelecehan seksual yang dilakukan pengemudi ojek online kepada pelang­gan perempuan. Kasus ini cukup ramai dibicarakan publik media sosial.
Netizen digegerkan dengan ter­ungkapnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum pengemudi ojek online, Go-Jek, terhadap se­orang penumpang wanita.

Pelecehan seksual oleh oknum driver mesum Go-Jek menimpa siswi SMA bernama Nia. Kasus ini diungkap netizen yang mengaku kakak korban pada media sosial Path. Cerita ini menjadi viral di Path.

Postingan itu menceritakan driver Go-Jek bernama Irwan yang berbuat mesum terhadap pelanggannya ber­nama Nia.

Postingan itu menceritakan driver Go-Jek bernama Irwan yang berbuat mesum terhadap pelanggannya ber­nama Nia.

Postingan itu berbunyi, "Awalnya di tengah perjalanan, sang driver menceritakan masalah seksnya ke­pada adik saya. Tapi adik saya tidak menanggapi hal tersebut. Berulang kali adik saya mendiamkan per­cakapan tersebut, tetapi hal konyol malah dilakukan sang driver ketika sampai di tempat tujuan. Saat adik saya membayar, sang driver berani memegang, menahan tangan dan merangkul tubuh, dan menempel­kan mukanya ke leher adik saya. Driver nekat itu berani melakukan hal brengsek dengan melakukan hal paling tidak sopan, yaitu memegang bokong dan kemaluan adik saya."

Pengirim posting di Path seperti­nya komika Genrifinadi Pamungkas. Pada Sabtu (13/2), melalui akun Twitter @GePamungkas, dia cap­ture postingan di Path tentang pengalaman buruk Nia pada akun Twitter miliknya.

"Teman-teman. Ini kejadian sama temen gue. Let's make this viral, supaya @gojekindonesia bisa cepet kerjanya," cuitnya.

"Silahkan retweet, sebarkan ke internet. Jangan sampai korban berikutnya adalah orang yang lo sayang," tulisnya.

Cuitan @GePamungkas mem­buahkan hasil. Lebih dari 3.000 tweeps me-retweet. Bahkan menda­pat respons dari akun @gojekin­donesia yang terverifikasi milik Go-Jek. "Hi, terima kasih atas infor­masinya. Untuk hal tersebut, kami sudah selesaikan bersama customer dan keluarganya," cuitnya.

Netizen lain yang mengetahui hal tersebut ikut berkomentar. Di antaranya, komika Arie Kriting melalui akun @Arie_Kriting. Menurut dia, pelecehan seksual yang dilakukan pengemudi ojek online sangat meresahkan masyarakat.

"Kalau masalah pelayanan sangat dipahami jika ada kekurangan & human error, tapi kalau pelecehan, beda cerita. @gojekindonesia," twitnya.

Akun @Dyah_ap1 yang mengaku pengguna setia Go-Jek merasa kha­watir menggunakan jasa ojek online. "Wah, padahal saya pelanggan Go- Jek. Jadi takut dah," ujarnya.

Akun @FendyFerdinand menilai, kasus pelecehan seksual driver Go- Jek tidak cukup diselesaikan dengan pemecatan saja. Kepolisian harus memproses hukum.

"Bawa ke ranah hukum juga. Kalau dipecat doang mah nggak ngefek buat pelakunya," kicaunya.

Akun @satrio_p1ningit mengata­kan, harus ada hukuman berat bagi pelaku pelecehan seksual. Apalagi, dilakukan penyedia jasa kepada penggunanya.

"Penjahat seperti itu harus diberi pelajaran dan dihukum mati. Seharusnya diberikan layanan terbaik, bukan dilecehkan," semprotnya.

Akun @satriadhy90 berharap, ka­sus seperti ini tidak terjadi lagi. Dia menyarankan, agar ada pengelola ojek online memberlakukan seleksi ketat kriteria pengemudi.

Akun @kertas_putihhh menilai, standar kualitas pelayanan ojek online kini berkurang. "Go-Jek sekarang memang mulai nggak nya­man sih, driver-nya mulai ngeselin, banyak yang arogan, mungkin karena sudah terlalu banyak juga," ujarnya.

Akun @rinynovita meminta manajemen Go-Jek dan ojek online lain untuk memperbaiki pelayanan.

"Kasus kalian sudah banyak dan penanganannya masih belum tegas! Keamanan dan kenyamanan peng­guna harus diutamakan," desaknya.

Akun @Prayudhaw mengusulkan kepada pengelola ojek online agar berhati-hati saat merekrut driver, seh­ingga kasus pelecehan seksual seperti ini tidak terjadi lagi.

Akun @meilanisie menyarankan, pengguna ojek online perempuan dilayani oleh driver perempuan,

"Seharusnya untuk penumpang perempuan, driver Go-Jek-nya perempuan juga," sarannya.

Akun @BayuSantay7 meya­kini tidak semua pengemudi Go-Jek kurang ajar.

"Bisa jadi itu merupakan oknum-oknum yang tidak bertangggung jawab. Driver Go-Jek lain belum tentu kayak gitu," belanya.

Akun @RinduSurgamuu menga­takan, maraknya kasus pelecehan seksual terhadap wanita pengguna angkutan umum sebaiknya dijadikan momentum introspeksi kaum hawa. Dia menyarankan perempuan tidak mengenakan pakaian seksi saat menggunakan angkutan umum.

"Buat pembelajaran juga agar penumpang khususnya wanita agar berpenampilan sopan dan tidak pa­mer aurat," tuturnya.

Akun @ferroalfarabi menyindir Go-Jek yang selama ini 'eksis' di media massa.

"Ayo dong Go-Jek terus nih yang kena masalah. Jangan mau kalah sama ojek online sebelah," sindirnya.

Humas PTGo-Jek Indonesia, Rindu Ragilia, mengatakan, pihaknya sudah mengatasi masalah ini dengan memutus kerja sama Go-Jek dan Irwan.

"Oknum driver bersangkutan telah mengakui perbuatannya. Kami se­laku institusi tidak dapat mentolerir kejadian ini dan telah mengambil keputusan tegas dengan memutus­kan kerja sama dengan pelaku," ujar Rindu.

Rindu mengatakan, tindakan Irwan merusak reputasi perusahaan. Irwan juga sudah merusak upaya driver Go-Jek lain yang selama ini selalu berusaha memberi rasa aman dan nyaman untuk penumpang.

Rindu berharap, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi driver lain agar tidak berbuat hal serupa.

"Tindakan serupa tidak dapat di­tolerir dan pelakunya pasti ditindak tegas," tandas Rindu. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya