Berita

Derek Manangka-Drazen Margeta

Dubes Kroasia Soal "Bikini" Presiden Kolinda Grabar

*) Anggur Zagreb Berusia 2.500 Tahun
JUMAT, 05 FEBRUARI 2016 | 10:16 WIB | OLEH: DEREK MANANGKA

BIASANYA pekerjaan wawancara dilakukan oleh wartawan. Tapi kali ini tidak. Pekerjaan itu diambil alih oleh diplomat dan berpangkat Duta Besar lagi.

Itulah yang terjadi Rabu malam 3 Pebruari 2016. Ketika Duta Besar Kroasia untuk Indonesia, Drazen Margeta menelpon 'wartawan' Catatan Tengah.

Pasalnya Dubes Kroasia itu menerima terjemahan postingan Catatan Tengah edisi ekstra 2 Pebruari 2016 dari Salma, Sekretaris merangkap penterjemahnya. Gadis blasteran ayah Indonesia - ibu Kroasia ini menunjukan artikel itu sebagai sesuatu yang menarik untuk dibaca.

Malam harinya, Drazen Margeta ke sebuah cafe di Kemang, Jakarta Selatan. Disana diplomat ini menonton pertunjukan musik blues. Pemimpin grup musik blues itu Adi Warsita. Dia kebetulan sahabat kami berdua. Lalu diceriterakannya postingan itu kepada Adi Warsita. Adi selanjutnya mengontak saya.

"Derek ini ada Dubes Kroasia, mau bicara", kata Adi mantan suami bintang film top Indonesia tahun 80-an, Paula Rumokoy (almarhumah).

Dubes menanyakan bagaimana kisah munculnya postingan Catatan Tengah edisi esktra Selasa 2 Pebruari 2016.

Tadinya agak hati-hati menjawab pertanyaan. Sebab waktu menelpon itu sudah agak malam. Jarum jam menunjukan pada angka 22:15 wib. Sehingga terkesan ada masalah mendesak yang mau dibicarakan diplomat Kroasia - pada saat itu.

Tapi Dubes kemudian memotong pembicaraan dengan menyampaikan terima kasih atas postingan tersebut. Wah lega rasanya. Terima kasih, balas saya.

"Apakah anda sudah pernah ke Kroasia?", begitu tanya Drazen Margeta.

Ketika dijawab, belum tapi sudah menontonnya di National Geography Channel, Drazen Margeta langsung menyampaikan undangan lisan.

"Mari kita berkenalan di pesta anggur dan keju. Saya tunggu anda besok malam di Hotel Borobudur", ujarnya.

Undangannya itulah yang membawa saya ke "mini gathering" Kroasia, semalam.

Betul sekali. Begitu masuk ke "Churchil Bar" Hotel Borobudur dan memperkenalkan diri bahwa kami berdua yang bertelponan semalam, Drazen Margeta langsung menyambut saya dengan hangat.

Dia persilahkan memilih minuman: anggur atau champaigne dan makanan lezat Eropa yang sudah tersaji di atas meja.

Nostalgia kehidupan di Prancis, anggur, keju, roti keras, smoke ikan atau daging, sekitar 30 tahun lalu, seolah hadir kembali.

Cukup terkejut memang, karena selama ini saya hanya mengenal kelezatan anggur dan champaigne Prancis atau negara-negara Eropa Barat lainnya.

Ternyata malam itu saya temukan anggur dan minuman beralkohol lainnya dari Kroasia, Eropa Timur. Lezat, enak dan tak kalah hebatnya dengan buatan Eropa Barat.

Saya semakin terkejut ketika Dubes Margeta menjelaskan negaranya sudah memproduksi anggur lebih dari 2.000 tahun. Tepatnya 2.500 tahun.

Tentu saja saya hanya bisa manggut-manggut dan tersenyum simpul. Karena pernyataan Duta Besar itu perlu ditafsirkan secara diplomatis atau promotif.

Kroasia sendiri sendiri baru berdiri sebagai negara merdeka pada 25 Juni 1991. Terpisah atau memisahkan diri dari negara induk Yugoslavia.

Yang ingin ditegaskan sang Dubes nampaknya, Kroasia sebetulnya sudah lama memproduksi anggur. Tapi dia tahu semua undangan orang non-Kroasia yang hadir di "mini gathering" itu, tak satupun yang tahu akan hal tersebut.

Kroasia merupakan pecahan dari Yugoslavia bersama negara Slovenia, Bosnia Herzegovina, Montenegro, Macedonia dan Serbia.

Pendududuknya tak sampai 5 juta orang. Namun manusi-manusia terkenal pekerja keras dalam arti memiliki semangat juang yang tinggi.

Lokasinya yang menghadap Itali tapi dibelah laut, menjadikannya sebagai salah satu negara yang memiliki peradaban tertua di dunia. Dan minum anggur adalah salah satu budaya bangsa itu.

"Anda harus ke Kroasia", ujar Drazen, ketika dia tahu bahwa Duta Besar Indonesia untuk Kroasia, Alex Litaay yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo dua pekan lalu, juga hadir di acara itu.

Menyangkut bikini sexy yang disebut-sebut dikenakan Presiden Kolinda Grabar, seperti postingan Catatan Tengah, tak lagi menjadi bahasan di acara minum anggur itu.

Namun menurut Salma, sekretaris dan penterjemah, Dubes Drazen Margeta, sempat tersenyum ketika selesai mendengar materi Catatan Tengah itu diterjemahkan.

Pembicaraan kami beralih ke soal olahraga, khususnya sepakbola. Negara ini terkenal dengan sejumlah pesepakbola profesional yang tersebar di beberapa klub Eropa yang berkelas Liga Champions.

Pemain berbakat yang cukup terkenal di dunia antara lain Mario Mandzukic, Luca Modic dan Ivan Rakitic. Sementara pelatihnya, ada yang menangani klub Liga Primer Inggeris West Ham United. Slaven Bilic namanya. Negara ini juga pernah menerima permohonan kewarga-negaraan Eduardo, pesepakbola Brazil. Pemain inti klub Inggeris "Arsenal" ini pernah menjadi pencetak gol terbanyak bagi klubnya.

Indonesia sendiri pernah menggunakan pelatih Yugoslavia, negara induk Kroasia, Tonny Poganic.

Kroasia sempat mengejutkan sepakbola dunia, lolos ke putaran final Piala Dunia Brazil 2014.

Kalau ditimang-timang, sekalipun Kroasia hanya merupakan negara pecahan dari sebuah negara pluralis Yugoslavia, tetapi negara ini boleh dibilang memiliki banyak kekuatan. Bukan kekuatan dalam bentuk militer sehingga ditakuti oleh bangsa lain.

Mungkin agak terbalik dengan kita. Indonesia merupakan negara besar. Kita juga bangga dengan kekuatan militer. Negara pluralis dan memiliki segala kekayaan.

Tetapi sayangnya kalau sudah bicara soal kekuatan ril : wele wele wele.....memprihatinkan.

Maksud saya mengkhawatirkan ! [***]

Penulis adalah jurnalis senior

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Uni Eropa Ancam Balas AS Kalau Terapkan Tarif Baru untuk Baja dan Aluminium

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:31

Guyuran Hujan Tak Halangi Prabowo Sambut Erdogan di Halim

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:26

Pagar Laut Bekasi Akhirnya Dibongkar

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:22

BREN-CUAN Prajogo Rontok Lagi, IHSG Ambruk di 6.531

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:21

Ini Alasan Komisi II DPR Gelar Rapat Tertutup dengan DKPP

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:13

Dilibas AI, Tingkat Pengangguran di Sektor Teknologi AS Melonjak Drastis

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:55

Prabowo Jangan Boros soal Kebijakan Efisiensi Anggaran Sebab Kawannya Setan

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:45

Legislator PDIP Heran Baleg Minta Pemerintah Buru-buru Kirim DIM RUU Minerba

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:41

Prabowocare Ubah Kebiasaan Lama dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:30

Tim U-20 Indonesia Matangkan Game Plan Jelang Hadapi Iran

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:25

Selengkapnya