Berita

ilustrasi/net

Nusantara

ITUC Kritik Kebijakan Soal Hak Buruh

KAMIS, 04 FEBRUARI 2016 | 16:07 WIB | LAPORAN:

International Trade Union Confederation (ITUC) mendukung gerakan serikat-serikat pekerja di Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak buruh dalam persoalan upah.

ITUC pun menilai bahwa pemerintahan Jokowi saat ini tidak mampu mensejahterakan kaum buruh. Hal itu ditandai dengan banyaknya PHK serta hengkangnya sejumlah perusahaan multinasional dari Indonesia akibat rendahnya daya beli masyarakat.

"Saya sangat terkejut, melihat pemerintahan yang dipilih oleh rakyat, menghilangkan pekerja dari diskusi pembahasan gaji yang layak," kata Sekretaris Jenderal ITUC, Sharan Burrow pada Kamis, (4/1).


Sharan menyampaikan, keadaan upah buruh di Indonesia saat ini tidak lebih besar dari daerah kecil di dataran China. Bahkan di daerah kecil di China lebih besar 100 dolar besaran upahnya dibanding di upah buruh di Indonesia.

"Ada suatu yang salah disini (kebijakan pemerintah Indonesia). Kita mendukung para buruh dan keluarganya untuk berjuang mendapat upah yang layak," ujarnya.

Ia menyoroti PP Nomor 78/2015 yang menghilangkan hak berunding kaum buruh dalam pembahasan upah. Menurutnya itu kebijakan ini harus segera dianulir, karena bertentangan dengan Undang-Undang. Lantaran itu ia menegaskan akan membantu perjuangan serikat buruh di Indonesia agar tetap dilibatkan dalam perundingan upah. Daya beli masyarakat saat ini sangat rendah yang secara otomatis mempengaruh pertumbuhan ekonomi.

"Kalau hak buruh untuk berunding dihilangkan, berarti ada sesuatu yang salah. Upah buruh rendah, akan menurunkan daya beli dan otomatis melambatkan pertumbuhan ekonomi. Kami akan mendukung perjuangan pekerja di Indonesia agar memperoleh kehidupan ekonomi yang stabil," pungkasnya. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya