Berita

sudirman said/net

Bisnis

Sudirman Said Sangat Sayang Freeport

KAMIS, 04 FEBRUARI 2016 | 00:56 WIB | LAPORAN:

Menteri ESDM Sudirman Said sepertinya sayang bener sama Freeport. Sebelumnya, perusahaan tambang ini diwajibkan membayar uang jaminan 530 juta dolar atau sekitar Rp 72 triliun untuk bisa mengekspor konsentrat. Namun karena Freeport keberatan, Sudirman memberi keringanan dengan hanya mewajibkan Freeport membayar bea keluar 5 persen.

Sebenarnya, berdasarkan UU 4/2009 tentang Minerba, Freeport dan perusahaan tambang lain di Indonesia tidak boleh mengekspor konsentrat. Semua konsentrat harus dimurnikan di dalam negeri. Makanya, mereka diwajibkan membangun smelter atau tempat permurnian.

Sampai sekarang, Freeport belum juga membangun smelter itu. Kemudian munculkan PP Nomor 1/2014 yang membolehkan mengekspor konsentrat. Tapi, izin ekspor konsentrat Freeport sudah habis per 28 Januari lalu. Untuk memperpanjangnya, Freeport diwajibkan menyetor dana jaminan sebesar 530 juta dolar AS.

Namun, menurut Sudirman, Freeport keberatan dengan angka ini. Perusahaan asal Amerika ini beralasan, anjloknya harga komoditas dalam setahun terakhir membuat mereka rugi besar.

"Sehingga menyetor 530 juta dolar AS akan memberatkan mereka," jelas Sudirman di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Karena itu Sudirman pun memberikan keringanan, Freeport cukup membayar bea keluar 5 persen, tanpa jaminan. Sudirman beralasan, keringanan itu diberikan agar proses produksi tidak terganggu. Sebab, kalau produksi di Tambang Grasberg, Papua terhenti, perekonomian akan terganggu juga.

"Prinsipnya, tugas pemerintah itu memfasilitasi kegiatan ekonomi berjalan dengan baik. Kami tidak punya intensi untuk putus kegiatan bisnis apapun juga termasuk Freeport. Sering saya katakan, selain pemegang saham yang berkepentingan juga masyarakat lokal, para pekerja, industri pendukung yang sebagian besar masyarakat Indonesia," ucapnya.

Bagi Sudirman, keringanan itu bukan bentuk perlakuan spesial buat Freeport. Kata Sudirman, pihaknya hanya berupaya mencarikan jalan keluar bagi semua perusahaan yang bergerak di bidang energi dan tambang.

"Kita selalu mencari jalan keluar terbaik bagi siapa pun," ucapnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya