Berita

Bisnis

Defisit Listrik Di Kalteng Perlu Segera Disikapi

SENIN, 01 FEBRUARI 2016 | 23:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan pelaksanaan UU 30/2007 tentang Energi, Komite II DPD RI melakukan kunjungan kerja di tiga tempat yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Papua.

"Kami akan menyerap masukan dan aspirasi dari berbagai stakeholder dalam rangka penyusunan pengawasan Komite II," ucap Wakil Ketua Komite II Anna Latuconsina saat "Pengawasan Pelaksanaan UU No 30/2007" di PLTU I Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (1/2).

Anna mengatakan, peraturan pemerintah Nomor 79/2014 juga telah mengamanatkan adanya pemenuhan ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional. Hal ini dilakukan dengan pemanfaatan energi primer dan energi final bagi pemenuhan penyediaan kapasitas pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat.

"Pemerintah menargetkan kapasitas pembangkit listrik pada tahun 2025 bisa tercapai sebesar 115 GW (Giga Watt) dan pada tahun 2050 sebesar 430 GW," tegas Anna.

Pemerintah juga telah menargetkan rasio elektrifikasi pada tahun 2015 sebesar 85 persen dan pada tahun 2020 mendekati 100 persen.

"Pemerintah sendiri menargetkan pada tahun 2019 rasio elektrifikasi bisa mencapai 95 persen," ujar Anna.

Menurut Anna, saat ini rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 87 persen meskipun rasio elektrifikasi ini besarannya tidak merata. Untuk rasio elektrifikasi Kalimantan Tengah sendiri baru mencapai 68,03 persen.

"Tentunya ini membutuhkan kerja keras dari PLN untuk meningkatkan rasio elektrifikasi tersebut," lontar dia.

Apalagi, lanjutnya, saat ini Kalimantan Tengah masih mengalami defisit listrik. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika akhirnya pemadaman listrik menjadi fenomena yang biasa terjadi di Kalimantan Tengah.

"Defisit energi di Kalimantan Tengah tentunya harus kita sikapi dengan segera," cetus Anna.

Senator asal Maluku itu menambahkan kebijakan energi nasional memprioritaskan pengembangan energi dengan memaksimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan. Hal itu diperoleh dari berbagai sumber seperti batu bara, panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut.

"Provinsi Kalimantan Tengah memiliki sumber daya energi baru dan terbarukan yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal," imbuh Anna.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya