Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Catat! Proyek Kereta Cepat Harus Seizin Komisi VI

SENIN, 01 FEBRUARI 2016 | 19:22 WIB | LAPORAN:

Pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung terkesan terlalu terburu-buru. Karena itu harus dievaluasi lagi oleh pemerintah.

Begitu dikatakan anggota Komisi VI DPR RI, Hafidz Tohir ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (1/2).

"Seperti kita ketahui izin Amdal (Analisis Dampak Lingkungan) saja belum ada. Bagaimana mungkin bisa dibangun? Belum lagi rekomendasi dari Menhub yang belum ada," sesalnya.


Apalagi, tambah dia, kajian keekonomian proyek tersebut masih debatable. Belum lagi meskipun dalam proyek tersebut tidak menggunakan APBN, BUMN sebagai pelaksana yang menggunakan aset kekayaan negara tetap harus mengantongi izin dari Komisi VI DPR RI.

"BUMN tersebut harus mendapatkan izin dari komisi VI terlebih dahulu karena proyek ini walau tidak menggunakan APBN dan PMN akan tetapi menggunakan asset Negera berupa barang atau kekayaan BUMN yang sepenuhnya milik negara," tegas dia.

Hal itu dilakukan karena 4 BUMN yang ikut serta dalam pengerjaan proyek tersebut harus menyetorkan modal yang menjaminkan aset mereka.

"Aset BMUN itu adalah kekayaan negara, maka itu pandangan kami di komisi VI tetap Menteri Negara BUMN harus minta ijin komisi dulu," pungkasnya kembali menegaskan. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya