Berita

Bisnis

Realisasi Investasi Rp 545,5 Triliun, BKPM Canangkan Investasi Jadi Lokomotif Ekonomi

SENIN, 01 FEBRUARI 2016 | 16:31 WIB | LAPORAN:

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meminta seluruh jajaran lembaganya mendorong percepatan implementasi program prioritas BKPM di tahun 2016, sehingga menjadikan investasi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi.

Program prioritas tersebut diharapkan mendukung tercapainya target realisasi investasi tahun 2016 mencapai Rp 594,8 triliun dan penyerapan dua juta tenaga kerja. Demikian disampaikan Franky Sibarani, saat melantik lima pejabat eselon 2 di lingkungan BKPM,  Jakarta, Senin (1/2).

"Tahun lalu, meski terjadi perlambatan ekonomi, realisasi investasi berhasil mencatatkan pertumbuhan 17,8 persen menjadi Rp 545,5 Triliun. Tahun 2016 ini diharapkan investasi kembali menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan arahan Presiden Jokowi yang mencanangkan tahun ini sebagai tahun percepatan kerja, BKPM harus melakukan percepatan layanan kepada investor," kata  Franky dalam sambutannya.
 

 
Menurut Franky, program prioritas tersebut di antaranya adalah peningkatan layanan perizinan investasi melalui pengkomunikasian layanan izin 3 jam dengan 8 produk perizinan dan satu informasi tentang lahan, secara intensif kepada investor. Dia menambahkan BKPM juga terus merumuskan terobosan untuk menyempurnakan layanan izin investasi 3 Jam tersebut.
 
"Salah satu terobosan yang disiapkan adalah pemberlakuan layanan izin investasi 3 Jam untuk sektor infrastruktur, perhubungan dan listrik. Selain itu, BKPM juga sedang menyiapkan layanan Izin Investasi Langsung Konstruksi. Dengan layanan ini, investor yang sudah memiliki izin investasi dapat langsung melakukan konstruksi di kawasan industri tertentu yang ditetapkan BKPM. Kami sedang menyiapkan pilot project untuk program tersebut," jelasnya.
 
Program prioritas lainnya yang menjadi perhatian BKPM adalah peningkatan iklim investasi, melalui perbaikan indikator kemudahan berusaha di Indonesia. Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan, secara gamblang menyebutkan target  peringkat Indikator Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business) tahun 2017, mencapai peringkat 40 dan tidak ingin agar ditawar-tawar lagi.
 
"Tahun 2016 posisi Indonesia di angka 119, artinya ada kenaikan 79 peringkat untuk mencapai target yang disampaikan Bapak Presiden. Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Lembaga terkait termasuk Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Surabaya mendorong terobosan-terobosan perbaikan indikator kemudahan berusaha di Indonesia," lanjutnya.

Franky menambahkan saat ini lembaganya juga sedang menyelesaikan revisi panduan investasi atau lebih dikenal dengan Daftar Negatif Investasi. Franky menekankan program prioritas BKPM selanjutnya adalah mengawal realisasi investasi dengan program geliat investasi 100 proyek masa konstruksi, fokus di luar Jawa, khususnya Indonesia Bagian Timur. Prioritas ini penting untuk mendorong proporsi investasi di luar Jawa.
 
Program prioritas berikutnya adalah pemasaran investasi terfokus dan memastikan kemanfaatan hadirnya investasi untuk masyarakat sekitar lokasi proyek, melalui program investasi menciptakan lapangan kerja dan program sinergi investasi dengan pesantren.

"Saya berharap, pejabat Eselon II BKPM yang dilantik dapat langsung menyesuaikan diri dengan berbagai program prioritas di atas," ungkapnya.
 
Pengisian jabatan eselon II BKPM yang dilantik hari ini, dilakukan dengan seleksi secara terbuka untuk lima Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, yaitu Direktur Perencanaan Infrastruktur  yang diisi oleh Heldy Satrya Putra, Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan diisi oleh Siti Romayah, Direktur Pameran dan Sarana Promosi Andi Maulana, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah diisi oleh Husen Maulana, dan Direktur Wilayah I yang dijabat oleh Agus Djoko Saptono. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya