Berita

Nusantara

Sejumlah Komunitas Di Bekasi Galang Petisi Tolak Bayar Parkir Di Ruang Publik

SENIN, 01 FEBRUARI 2016 | 00:44 WIB

Sejumlah komunitas di Kota Bekasi menggalang petisi untuk meminta kepada Pemkot Bekasi membebaskan biaya parkir yang mencapai besaran Rp 2 ribu dari ruang publik, seperti alun-alun dan fasilitas publik lainnya.

Penggalangan petisi di alun-alun Kota Bekasi pada Sabtu kemarin diikuti Pemuda Bekasi Bersatu, Komunitas Teman Ngopi (KTN), Komunitas Kabari, Komunitas Intelektual Muda Bekasi (Komunikasi), Mahasiswa Lumbung Informasi Rakyat (Mahali), Bekasi Music Club (BMC), Bang Jali Family (BJF), Bekasi Resque (Beras), Teater Arah, Komunitas Alun-alun (KoAal) dan Berpetualang Dengan Bahagia (Bedebah Adventure).

Mereka merasa ruang publik tak semestinya dikomersilkan karena ini sudah menjadi hak masyarakat untuk menikmatinya tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun.


"Apapun bentuknya, komersialisasi di ruang publik adalah haram, karena itu merupakan milik masyarakat. Oleh sebab itu, kami meminta pembebasan biaya parkir di ruang-ruang publik kepada Pemkot Bekasi," kata Koordinator Aksi, Hasan Basri, dalam siaran persnya.

Menurutnya, Pemkot Bekasi sepatutnya mencontoh kepada kota-kota lain yang membebaskan biaya parkir dari ruang publik yang tersedia di kota-kota tersebut.

"Contohnya saja Taman Bungkul yang ada di Surabaya. Kalau disana saja bisa bebas biaya parkir, kenapa Kota Bekasi nggak bisa?" tanyanya.

Meski Hasan tak menampik dukungan yang diberikan para komunitas terhadap program 1.000 taman yang digagas oleh Pemkot Bekasi, namun ia merasa gagasan tersebut nantinya akan percuma bila ujung-ujungnya hanya akan dikapitalisasi Pemkot demi menggodok Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dan jika benar demikian, hal ini tentunya akan memberatkan bagi masyarakat.

Hal serupa juga disampaikan Founder Komunitas Teman Ngopi, Syahrul Ramadan. Menurutnya, bukanlah suatu kerugian bagi Pemkot Bekasi bila membebaskan ruang publik dari biaya parkir, dikarenakan masih banyak titik parkir yang bisa digarap selain ruang publik.

"Kan masih banyak parkir liar di luaran sana yang berpotensi dinikmati oknum tertentu. Coba itu saja yang ditertibkan. Jangan malah mengkomersilkan ruang publik dengan menarik biaya parkir," tegasnya.

Syahrul menegaskan akan ada aksi lanjutan lainnya untuk menyuarakan penolakan biaya parkir di ruang publik, yakni dengan menggelar hearing dengan Walikota dan DPRD Kota Bekasi. Dalam hearing tersebut rencananya juga akan membahas perda soal parkir.

"Kita akan minta Walikota dan DPRD memasukan tuntutan pembebasan biaya pakir di ruang publik ke dalam perda. Internet aja bisa gratis di ruang publik, kenapa parkir gak bisa?" tandasnya.

Sejumlah warga yang melintas di alun-alun juga ikut merespon positif aksi tersebut, salah satunya dengan ikut membubuhkan tanda tangan penolakan membayar parkir di ruang publik di atas spanduk putih yang sudah disediakan. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya