Setelah menghabiskan waktu sekitar lima jam di udara, Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli akhirnya tiba di Bandar Udara Djalaludin Gorontalo.
Begitu mendarat, Rizal langsung disambut oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo dan para pemuka adat Gorontalo dengan handahalo ulipu, sebutan untuk alat musik genderang adat setempat.
Rizal kemudian dikalungi bunga dan dikenakan peci hitam. Setelah itu prosesi adat Mopodungga lo Adati Dudelo atau sekapur sirih.
"Sekapur sirih ini adalah suguhan kepada tamu-tamu tertentu dan terhormat yang untuk pertama kalinya datang ke Gorontalo, Adat berdasarkan kitabullah dan
syara' ini digunakan sebagai ucapan selamat datang di Gorontalo dan rasa syukur sudah didatangi oleh pak Menteri," jelas seorang pemuka adat kepada Rizal di Bandara Djalaludin, Gorontalo, Sabtu (30/1).
Rizal juga disuguhi minuman dan makanan adat Gorontalo atau istilah adatnya
mopodungga lou yilumo. Suguhan minuman yang terdiri dari huta (tanah), taluhu (air), dupoto (angin) dan tulu (api) itu menggambarkan keempat unsur alam yang berarti sang tamu sudah direstui masuk ke wilayah Gorontalo.
Kegiatan proses adat pun ditutup dengan pembacaan doa oleh ulama setempat.
"Lima kepala negeri adat, dulowo limo lapohala mendoakan agar pak menteri panjang umur dan sehat selalu. Terus dimudahkan untuk melakukan tugas sejahterakan rakyat," begitu bunyi doa tersebut.
Dalam dua hari ke depan, Menko Rizal dijadwalkan mengunjungi Desa Lito yang merupakan wilayah Paguyaman pantai di mana terdapat perumahan transmigrasi menggunakan pola maritim. Kemudian lanjut ke Desa Pangeya Kecamatan Wonosari untuk memantau pabrik kelapa sawit dan peresmian pasar modern Bongo Nol di Desa Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman.
Mantan kepala Badan Urusan Logistik itu juga rencananya akan mendatangi objek wisata Pantai Bolihutuo, Pulau Cinta dan peresmian proyek tahun 2015 di Garaga Putra Tunggal.
[wid]