Konvoi mobil mewah berjenis Ferrari menuai beragam kritikan pedas dan kecaman. Apalagi acara tersebut digawangi anggota DPR RI F-Nasdem yang merupakan Presiden Ferrari Owners Club Indonesia, Ahmad Sahroni.
Ketua DPP Pemuda Demokrat Indonesia Baharudin Farawowan menilai kegiatan yang dilakukan oleh anggota Dewan tersebut jelas melukai hati rakyat khususnya wong cilik. (Baca: Dikawal Berlapis, Konvoi 60 Mobil Mewah Kampanyekan Tertib Lalu Lintas)
Dari sisi etika, seharusnya seorang wakil rakyat lebih mengedepankan program dan misi kerakyatan yang senafas dengan motto Nawa Cita yang pro rakyat atau wong cilik, bukan malah sebaliknya.
"Aksi ini bisa memicu embrio kecemburuan sosial yang tinggi dari kalangan bawah atau wong cilik, hari mereka luka. Akhirnya rakyat antipati pastinya dengan wakil rajyat di Senayan," tegas Baharudin di sela Rapat Panitia Nasional Pelaksanaan Jambore Poros Maritim Pemuda se-Indonesia di Jakarta, Jumat (29/1).
Mantan Sekretaris Pemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla di Provinsi Papua ini menilai walaupun kegiatannya positif dan hanya sebatas hobi tetapi harus diingat bahwa politikus Nasdem itu menyandang predikat sebagai anggota DPR yang terhormat.
Kepedulian terhadap program-program kerakyatan harus lebih diutamakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota parlemen yang mewakili konstituensnya.
"Predikat wakil rakyat ya melekat, jadi harusnya jadi panutan dan lebih mengedepankan kepentingan mayoritas masyarakat dibanding pribadi," kata Bahrudin.
Baharudin mengatakan seseorang wakil rakyat seharusnya peka dengan kebutuhan rakyat yang diwakilinya. Menurutnya, tingkah politisi Nasdem inilah yang akhirnya membuat persepsi DPR selalu negatif dimata publik.
"Menjalankan program aspirasi kerakyatan dan membela semua kepentingan rakyat jauh lebih mulia ketimbang hanya memamerkan barang-barang mewah yang membuat jurang kecemburuan sosial semakin curam. Tingkah polisi Nasdem sudah mencoreng visi kerakyatan pemerintah," demikian Ketua DPP KNPI Bidang Maritim dan Kelautan ini.
[zul]
