Berita

Nusantara

Demonstran: Kapolda Harus Tolak Intervensi Istana Soal Kesultanan Ternate

RABU, 27 JANUARI 2016 | 16:37 WIB | LAPORAN:

Tindakan Kapolda Maluku  Brigjend Pol Zulkaranain melepas permaisuri almarhum Sultan Ternate, Boki Nita Budi Susanti atas dugaan pemalsuan identitas bayi kembar membuat geram kelompok masyarakat setempat.

Mereka dengan mengatasnamakan Forum Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa Maluku Utara (FKPMMU) kemarin mendatangi Mabes Polri Jakarta.

"Kami meminta agar Nita Budi Susanti untuk segera ditangkap dan disidangkan di pengadilan," kata koordinator aksi, Rustam Amirudin, dalam rilisnya (Rabu, 27/1).


Diceritakan Rustam, pelepasan Nita dilepas atas perintah Wapres Jusuf Kalla dan Presiden Jokowi. Padahal, jelas disebutkan jika wapres dan presiden tidak boleh melakukan intervensi hukum.

"Kapolda harus segera mengklarifikasi atas intervensi dari presiden dan wakilnya atas kasus Nita. Karena ini bertentangan dengan perundang-undangan," tegasnya.

Rustam pun mengatakan pelepasan Nita Budi ini bisa menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Apalagi lanjutnya, Kapolda ditengarai pernah melakukan pertemuan dua kali dengan tersangka Nita di luar kantor polisi.

"Ini tentu tidak etis dan tidak lazim, apalagi bertemu di rumah makan," ujarnya.

Irwasum dan Kompolnas, lanjut Rustam, harus berani memeriksa Kapolda Maluku, yang dinilai tidak sejalan dengan tim penyidik Polda Maluku atas sikap profesionalnya sehingga kasus Nita dinyatakan P21.

Kelahiran bayi kembar dari rahim Ratu Sultan Ternate, pada 28 Juli 2013, saat sepertiga malam akhir di Semarang, Jawa Tengah, membuat heboh warga Ternate pada umumnya, terlebih warga kesultanan Ternate. Bayi kembar yang diberi nama, Ali Muhammad Tajul Mulk dan Gadjah Mada Satria Nagara, kala itu diragukan banyak kalangan, dan tidak diakui sebagian warga adat kesultanan Ternate, sebagai anak sah dari Mudaffar Sjah.

Berselang dua bulan kemudian paska kelahiran bayi kembar tersebut, disaksikan sejumlah petinggi keraton Ternate, Sulatan Mudaffar Sjah menobatkan keduanya menjadi Sultan Ternate ke-49. Ratu paduka, Boki Nita, dianggap punya niat merebut tahta kerajaan.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya