Berita

rachmawati/net

Masuk Akal Bila Yang Setuju Revisi UU KPK Patut Diduga Terlibat Korupsi

RABU, 27 JANUARI 2016 | 06:29 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Ungkapan di masyarakat bahwa siapa saja yang setuju dengan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) patut diduga terlibat korupsi merupakan ungkapan yang masuk akal.

"Siapa pula maling mau kena jerat hukum?" kata politisi senior Rachmawati Soekarnoputri dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 27/1).

Koruptor atau yang diduga terlibat korupsi, lanjut Rachmawati, pasti membuat akal-akalan agar bisa lolos dari jerat hukum. Misalnya dengan mengebiri UU. Di saat yang sama, aparat penegak hukumnya juga saling tau sama tau.


"Sementera penguasanya, meminjam istilah Buya Syafii, seperti di Republik garong. Jadi wassalam pemberantasan korupsi yang diagul-agulkan di era reformasi sekarang," ungkap Rachma.

Menurut Rachma, korupsi saat ini sama saja dengan era Soeharto. Bedanya, di era Soeharto tidak mengubah konstitusi dan tetap menggunakan UUD 1945 asli, sementara di era Reformasi, khusunya di era Megawati menjadi presiden, dilakukan amandemen konstitusi sehingga berwatak liberal kapitalistik.

"Bahkan praktek korupsi makin menjadi jadi. Megakorupsi BLBI saja mencapai hampir 700 triliun. Siapa lagi yang ingin menjadi presiden yang korupsinya melebihi korupsi skandal BLBI?" tutup Rachma. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya