Berita

foto :net

Bisnis

Ritel Modern Bodong Menjamur, Pemda Diam

SELASA, 26 JANUARI 2016 | 11:45 WIB | LAPORAN:

Jumlah pertumbuhan ritel modern di Indonesia telah masuk pada angka yang mengkhawatirkan.

Data yang DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) himpun jumlah ritel modern telah mencapai lebih dari 36 ribu gerai di seluruh Indonesia. Bandingkan dengan jumlah pasar tradisional yang berkisar 12 ribu pasar di seluruh Indonesia.

"Sungguh angka yang mengejutkan. Namun yang lebih mengejutkan lagi, hampir mencapai 50 persen dari jumlah tersebut terindikasi bodong atau tidak lengkap secara perizinan serta melanggar zonasi," papar Wakil Sekjend DPP Ikappi,  Miftahudin.


Menjamurnya ritel modern bodong ini dinilainya telah menggerus omzet pedagang pasar dan pedagang kelontong. Hasil kajian IKAPPI mencatat terjadi penurunan omzet pedagang kelontong hingga 40 persen. Apalagi marak ritel modern yang keberadaannya jelas melanggar zonasi karena berdekatan dengan pasar tradisional.

Sementara, data AC Nielsen menyebutkan pasar modern tumbuh sebesar 31,4 persen, sedangkan pasar tradisional pertumbuhannya minus, -8,1 persen.
"Kami menyayangkan, atas nama investasi, banyak Pemerintah Daerah bersikap tutup mata terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pihak pengusaha ritel," kritiknya.

Menjamurnya ritel modern bodong ini terjadi karena minimnya pengawasan dari Pemerintah. Bahkan terkesan ada pembiaran. Oleh karenanya DPP Ikappi mengimbau kepada Pemerintah Daerah untuk segera menutup paksa dan mencabut izin usaha dari para pelaku ritel modern yang tidak memiliki izin.

"Jangan sampai masyarakat yang bergerak lakukan penutupan paksa karena pemerintah abai terhadap hal ini. Seperti yang kami lakukan di beberapa daerah terhadap ritel modern yang melanggar zonasi karena berdekatan dengan pasar tradisional," tegasnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya