Berita

net

Nusantara

Menguji Ke-Indonesiaan Mendagri Tangani Ahmadiyah

SELASA, 26 JANUARI 2016 | 05:26 WIB | LAPORAN:

Setara Institute mengkritik cara-cara Bupati Bangka Tarmizi yang mendatangi Sekretariat Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Provinsi Bangka Belitung saat warga hendak mengusir jamaah tersebut.

Tindakan warga dilakukan setelah keluar Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa ajaran Ahmadiyah sesat. Tarmizi tak mau berlama-lama dialog dengan pengurus JAI dengan alasan dialog akan melebar ke mana-mana. Dia pun meminta mereka hengkang.

Tarmizi pun menetapkan waktu kepada jamaah Ahmadiyah pada 24-31 Januari untuk menyelesaikan administrasi dan tanggal 1-5 Februari mereka harus angkat kaki dari Bangka Belitung.


Menurut Ketua Setara Institute Hendardi, cara kerja Bupati Bangka tersebut adalah modus biasa untuk mengakomodir kehendak kelompok dan masyarakat yang intoleran atas Ahmadiyah dan kelompok minoritas lainnya dengan alasan keamanan.

Hendardi punya menilaian sendiri terhadap cara-cara yang dilakukan Tarmizi. Dia mengatakan, bupati seperti itu adalah pejabat yang malas bekerja mempromosikan toleransi dan memoderasi kelompok intoleran.

"Bupati justru memfasilitasi dan turut menekan Ahmadiyah. Pengungsian paksa model ini adalah pelanggaran HAM (hak asasi manusia)," katanya kepada redaksi, Selasa (26/1).

Oleh karena itu, Setara Institute mengingatkan Mendagri Tjahjo Kumolo untuk tidak mengandalkan pemerintah daerah untuk menangani masalah seperti itu.

"Pemda sudah bias dan tidak berimbang dalam mengakomodir aspirasi warga," ujar Hendardi.

Dia menegaskan kalau tanggal 5 Februari terjadi kekerasan terhadap jamaah Ahmadiyah, maka Tarmizi adalah pihak yang paling bertanggung jawab.

"Kemendagri harus keluarkan perintah tegas bahwa Ahmadiyah harus dilindungi karena mereka adalah warga negara. Ini ujian ke-Indonesiaan Tjahjo Kumolo yang dikenal sebagai pembela Pancasila dan konstitusi," tegas Hendardi. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya