Berita

ILUSTRASI/NET

Bisnis

PEMBANGUNAN BLOK MASELA

Sepakat Onshore, FGD Minta Presiden Pertimbangkan Kesejahteraan Rakyat Maluku

SENIN, 25 JANUARI 2016 | 17:19 WIB | LAPORAN:

Forum Group Discussion (FGD) yang dihadiri para tokoh masyarakat Maluku baik dari Jakarta,  luar negeri, serta para akademisi sepakat pembangunan kilang Blok Masela dibangun di darat, bukan di laut.

Salah satu peserta FGD, Dr. Abraham Tulalessy mengatakan, para peserta FGD juga merasa keinginan pembangunan kilang di laut semata-mata hanya untuk memenuhi hasrat investor.

Menurut dia, pihaknya juga telah menyurati Presiden Jokowi agar pengelolaan Blok Masela  harus mempertimbangkan kesejahteraan rakyat Maluku, bukan investor.


"Presiden perlu diberitahukan kalau seluruh komponen masyarakat Maluku ingin kilang dibangun di darat. Kalau dibangun di darat, rakyat Maluku bisa sejahtera. Hak adat dan konstitusi masyarakat jangan sampai dirampas," kata Abraham dalam keterangannya, Senin (25/1).

Sedangkan akademisi Universitas Hasanudin dan tokoh masyarakat Maluku Tenggara Barat (MTB), Prof. Ishack Ngeljaratan mengatakan, Blok Masela diharapkan membuat Maluku lepas dari predikat provinsi termiskin keempat di Indonesia setelah Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Menurutnya,  kehadiran Blok Masela harus bisa membawa dampak kesejahteraan bagi masyarakat, namun  lingkungan harus tetap terjaga, untuk kepentingan generasi mendatang.

"Onshore juga akan memberikan dampak positif, karena akan dibutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga sumber daya manusia di Maluku, sudah harus dipersiapkan sejak dini," katanya.

Dekan Fakultas Hukum Unpatti, Dr Tjance H. Tjiptabudi, secara terpisah mengatakan, apabila offshore, maka Maluku akan kesulitan dalam melakukan pengawasan. Sebaliknya, Onshore akan memacu pertumbuhan ekonomi rakyat secara pesat dan ada keuntungan multi efek yang dirasakan masyarakat setempat.

Desakan offshore yang dilakukan pihak yang memihak  investor, kata dia, adalah semata-mata hanya untuk mengejar keuntungan dalam waktu jangka pendek.  

"Padahal,  potensi  dampak lingkungan baik pengelolaan secara onshore maupun offshore sama besarnya. Mengingat sejumlah blok migas mulai ditemukan di Maluku, pihaknya juga akan berupaya untuk melakukan uji review UU Migas," kata Tjance. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya