Berita

net

Bisnis

Transparansi Pertamina Dipertanyakan

SENIN, 25 JANUARI 2016 | 03:35 WIB | LAPORAN:

Transparansi PT Pertamina (Persero) makin dipertanyakan, penjualan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi kepada masyarakat di tengah turunnya harga minyak dunia menjadi pertanyaan publik.

Direktur Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara berspekulasi bahwa dana tersebut akan digunakan Pertamina untuk menambal atau menjadi dana stabilisasi pada saat harga BBM naik, namun ia
menyayangkan tidak ada transparansi dari pihak Pertamina.

"Berkemungkinan untuk menambal atau menjadi dana stabilisasi pada saat harga BBM naik, tapi kita tidak tahu kalau tidak ada transparan, bisa jadi dana itu dipakei untuk kebutuhan lain, jadi tolong transparan," pintanya dalam diskusi Prospek Harga BBM di Hall Gedung Dewan Pers Jakarta, Minggu (24/1).

"Berkemungkinan untuk menambal atau menjadi dana stabilisasi pada saat harga BBM naik, tapi kita tidak tahu kalau tidak ada transparan, bisa jadi dana itu dipakei untuk kebutuhan lain, jadi tolong transparan," pintanya dalam diskusi Prospek Harga BBM di Hall Gedung Dewan Pers Jakarta, Minggu (24/1).

Menurut Marwan, selama ini tidak ada transparansi dari Pertamina dalam hal perhitungan, sehingga melihat kondisi minyak dunia yang jatuh, menjadi hal yang wajar jika masyarakat mempertanyakan kebijakan Pertamina yang menjual BBM dengan harga yang tidak wajar.

"Selama ini tidak ada transparansi, sudah berbulan-bulan kita tidak mendapat perhitungan dari Pertamina,"
tukasnya.

Marwan menambahkan, bahwa dari sisi pendapatan negara akan mengalami gangguan. Struktur APBN 2016 tidak lagi relevan dengan perkembangan perekonomian.

Asumsi dasar ekonomi makro dari APBN 2016 diterapkan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, tingkat inflasi sebesar 4,7 persen, nilai tukar rupiah pada Rp 13,900 per USD.

Untuk harga minyak mentah ditetapkan rata-rata USD 50 per barel dengan lifting 830 ribu barel per hari dan lifting gas rata-rata 1.155 ribu. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya